Pakde Karwo Berharap Dana Desa Semakin Berdayakan Ekonomi Masyarakat

Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo berharap supaya penggunaan dana desa yg digulirkan pemerintah dapat semakin memberdayakan ekonomi masyar...

Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo berharap agar penggunaan dana desa yang digulirkan pemerintah dapat semakin memberdayakan ekonomi masyarakat. Harapan itu disampaikan utamanya untuk memberdayakan kaum perempuan.

"Dana desa sangat diperlukan untuk membenahi sarana dan prasarana desa sebagaimana yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015. Dan itu nyata-nyata bisa disaksikan hasilnya pada saat ini, walaupun belum menyentuh pada pemberdayaan masyarakat terutama kaum perempuan," ujar Pakde Karwo, dalam sambutannya saat mendampingi Kunjungan Kerja Presiden RI Joko Widodo di acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa di Gedung DBL Graha Pena Jl. A. Yani Surabaya, Sabtu (2/2/2019).

Pakde Karwo berkata, semenjak empat tahun yg lalu, tepatnya semenjak 2015 dana desa digulirkan, 84,5 % penyerapan dananya masih digunakan untuk pembangunan sarana & prasarana desa. Sedangkan buat pemberdayaan masyarakatnya masih sebesar 13 %.

Melihat masih kecilnya prosentase untuk pemberdayaan masyarakat, orang nomor satu pada Jatim itu berharap supaya ke depan pemberdayaan tadi bisa lebih ditingkatkan lagi, utamanya buat kaum perempuan .

"Agar hasilnya sanggup buat mewujudkan percepatan peningkatan kesejahteraan warga ," terangnya.

Khusus penggunaan dana desa yang digunakan untuk infrastruktur, Pakde Karwo berharap agar alokasi penggunaannya lebih diarahkan untuk mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Yakni sarana prasarana pertanian, seperti  irigasi, pembibitan, embung, pengadaan teknologi tepat guna (TTG) dan pengolahan produk-produk pertanian lainnya.

Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga memaparkan, bahwa semenjak dikucurkan 2015 sampai 2018 dana desa yg diterima Provinsi Jawa Timur mencapai Rp. 19,865 Triliun. Anggaran tersebut dimanfaatkan sang 7.724 desa yg tersebar pada 30 kabupaten/kota.

Khusus di 2018, total dana desa yang diterima sebesar Rp. 6,344 Triliun. Hingga Desember 2018, dana tadi telah terealisasi sebesar Rp. 6, 32 Triliun (99,62 %). Anggaran tersebut dipergunakan buat sarana dan prasarana sebanyak Rp. 5,340 Triliun (84,5 %), pemberdayaan rakyat sebesar Rp. 867,1 miliar (13,72 %), penyelenggaraan pemerintah desa sebesar Rp. 37.9 miliar (0,6 %), dan training kemasyarakatan sebesar Rp. 74,6 miliar (1,18 %).

Adapun hasil yang dapat dinikmati masyarakat antara lain jalan desa sepanjang 25.441.630 meter, jembatan  223.171 meter, pasar desa 1.542 unit, BumDes 2.183 kegiatan, tambatan perahu  112 unit, embung desa 160 unit, irigasi 6.645 unit, serta sarana olah raga 1.948 unit.

Selain itu juga untuk pembangunan air bersih 12.781 unit, Mandi Cuci Kakus (MCK) 34.781 unit, sumur 990 unit,  Polindes/Poskesdes 1.191 unit, PAUD/TK/Sekolah 4.109 kegiatan, Posyandu 1.657 unit, drainase 3.577.955 meter dan penahan tanah sebanyak 21.713 unit.

Dengan output yg mampu dirasakan oleh warga sampai ke pelosok desa dan pedukuhan, Pakde Karwo sangat mengapresiasi & berterima kasih dalam pemerintah atas digulirkannya dana desa tadi. Pakde Karwo berharap agar acara tadi sanggup dilanjutkan dan ditingkatkan lagi.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo pada sambutannya mengungkapkan terima kasih pada para pendamping desa yang telah membimbing masyarakat desa buat mengelola dana desa yang jumlahnya menurut tahun ke tahun terus bertambah.

?Pendamping desa adalah pahlawan desa yang bekerja keras buat memajukan desa sebagai pondasi kemajuan bangsa,? Ujarnya.

Menurutnya, Provinsi Jawa Timur merupakan satu-satunya wilayah yang mengalami kemajuan begitu cepat dan serapan dana desanya pula paling tinggi, yakni sebanyak 99,6 %.

Presiden Jokowi berharap supaya perputaran uang dana desa yg digulirkan nir hingga keluar berdasarkan desa. Artinya semua dikelola sang masyarakat desa sendiri, termasuk bahan bakunya.

"Dengan demikian hasilnya sanggup dirasakan sang semua rakyat desa yang pada akhirnya sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," terangnya.

Beberapa asa yg diinginkan Presiden Jokowi berdasarkan bergulirnya dana desa diantaranya agar ekonomi masyarakat makin bergerak, bisa memberdayakan warga melalui padat karya menggunakan membuka lapangan kerja, dan mempercepat perputaran keuangan pada desa.

"Dan ke depan diutamakan buat pengembangan perekonomian berdikari dan inovasi rakyat," pungkas Presiden Jokowi. Tji