La Nyalla Academia Sambut Jokowi Sapa Relawan Pilpres 2019 di Tugu Pahlawan

Surabaya - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja (Kunker) menghadiri Rapat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (B...

Surabaya - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja (Kunker) menghadiri Rapat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) se Indonesia di JX International Surabaya, Agenda Kunker ini Jokowi juga menghadiri simpatisan dan relawan di Tugu Pahlawan, setibanya di sana, Presiden telah disambut ratusan simpatisan dan relawan pendukung Pilpres 2019 mendatang. Sabtu, (2/2/2019).

Dalam pidatonya Jokowi menyampaikan agar warga Surabaya anti hoax dan tekankan agar tidak takut mengungkap kebenaran, di tahun politik 2019 ini, menekankan warga bekerja untuk bangsa, dalam bidang sesuai keahlian masing-masing yang dimiliki, dihadapan ratusan pendukungnya, bertempat di depan Tugu Pahlawan samping kantor Gubernur Jawa Timur.

Acara ini di hadiri sejumlah tokoh penting masyarakat, diantaranya La Nyalla Mahmud Mattalitti Tokoh Masyarakat Jatim, juga selaku Founder La Nyalla Academia, Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana, serta para simpatisan, relawan Jokowi - Ma'ruf di Surabaya dan sekitarnya.

" Jangan pernah takut ungkap kebenaran, jauhi hoax dan selalu bekerja dengan keahlian masing-masing, negara ini masih banyak yang perlu di perbaiki invastrukturnya, Jangan mendengarkan kata-kata Indonesia bubar, Indonesia punah, jangan ada lagi muka - muka lebam dianiaya, itu semua hoax dan pesimis. Jangan pikir masyarakat gak ngerti, masyarakat Indonesia ini cerdas - cerdas, jangan buat fitnah, kriminalisasi, untung saya masih dilindungi Alloh S.W.T, " tutur Jokowi saat pidato di depan Tugu Pahlawan Surabaya. Sabtu, (2/1/19) Pukul 14:00WIB.

Lanjut Jokowi, " Saya juga pernah dituduh PKI, sekarang saya jawab, saya lahir 1961, saya masih kecul banget, umur 4 tahun saat PKI terjadi, masak ada PKI Balita, la yo mikir, ada lagi, Jokowi itu antek Islam, padahal saya tiap minggu ke pesantren, yang tanda tangan hari santri itu siapa, 'Mikir, Mikir...., jangan pernah bikin hoax lagi, wong Suroboyo kabeh iki (orang Surabaya ini) cerdas - cerdas, " ujarnya.

" Ini lagi yang terakhir, saya jalan jalan di kebun Bogor sama cucu saya gak boleh, foto foto an juga masak gak boleh, main main sama cucu saya naik bom bom car gak boleh, kenapa kok mencari kesalahan - kesalahan saya, ya.. kan mending ngomong masalah program – program kerja, gagasan, atau visi misi kedepan yang akan membuat masyarakat lebih senang dan positif serta santun, " urainya.

" Saya pernah datang di Wamena, terkait harga bensin 60ribu, pas cuaca gak baik sampai 100ribu, padahal kita di sini menikmati harga 10ribu, Apakah ini yang dinamakan keadilan bagi rakyat indonesia?, saya kepingin rakyat indonesia ini merasakan keadilan bagi rakyat Indonesia seutuhnya, 'Mikir, Mikir...." tutupnya.

Dalam akhir pidatonya Jokowi tekankan, agar menghindari kekerasan, berita hoax, dan kalau mendapatkan informasi haruslah di klarifikasi kebenarannya.

Sementara, Kedatangan Jokowi disambut oleh La Nyalla Mattaliti selaku Founder La Nyalla Academia beserta massanya yang berdatangan dari Surabaya.

La Nyalla selaku Founder La Nyalla Academia menambahkan, " Pak Jokowi ini orang luar biasa, dari rakyat kecil bisa jadi presiden, jadi beliau tahu dan bisa merasakan bagaimana jadi rakyat kecil, gak heran kalau beliau di cintai oleh masyarakat, khususnya Surabaya, " ujarnya.

H. Baso Juherman selaku Koordinator La Nyalla Academia, " Saya rasa masyarakat Surabaya dan Jatim sudah bisa membedakan mana pemimpin yang benar membelanya, pemimpin itu bukan arogan, atau menyebar berita hoax, dengan mengatakan Indonesia akan punah lah, Indonesia akan bubar lah... Dan berbagai berita hoax lainnya. Masak contoh pemimpin pesimis?, pemimpin itu ya kayak Jokowi ini, santun, mau kerja untuk rakyat, tidak fitnah sini fitnah sana, tidak menebar kebencian, itu adalah contoh pemimpin positif, yang selalu optimis dalam menyikapi masalah bangsa ini. Kita semua perlu dan wajib mendukung Jolowi-Ma'ruf kalau ingin merasakan Keadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia," tutup La Nyalla. (awr)