Emas Biru dan Hijau untuk Pemulihan Ekonomi Korban Gempa Ambon
SurabayaPos.Com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau pengungsi yg berlokasi di Lapangan Universitas Darussalam, Maluku Ten...
SurabayaPos.Com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau pengungsi yang berlokasi di Lapangan Universitas Darussalam, Maluku Tengah, Ambon, Selasa (29/10/2019).
Presiden yang didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono & Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi disambut oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua.
Setibanya pada lokasi, Presiden mengunjungi rumah sakit lapangan. Bercengkrama dengan anak-anak di tenda psikososial, meninjau program rehabilitasi & rekonstruksi bagi rakyat terdampak dan terakhir melakukan diskusi menggunakan rakyat. Doni Monardo memberikan penerangan terkait penanganan gempa pada Presiden.
BNPB mempunyai beberapa opsi buat peningkatan sosial & ekonomi bagi masyarakat terdampak gempa, "Program pertama merupakan Emas Biru, yaitu bantuan terkait budidaya ikan hias bahari berupa ikan Nemo dan pengolahan ikan asap buat dikonsumsi. Dengan memberikan pembinaan, pendampingan hingga penjualan hasil budidaya ikan laut tersebutdanquot;, ujar Doni
"Progam berikutnya, emas hijau berupa pembibitan tumbuhan bernilai irit misalnya Pala, Cengkeh, Sukun dan Matoa. Serta dukungan pembibitan kayu bernilai ekonomis tinggi misalnya Gaharu, Jabin & Toren," tambah Doni.
Selain itu akan diberikan dukungan indera pengolahan sagu yg dapat menghasilkan Tepung Sagu, Mi Sagu dan Beras Sagu. Dikarenakan Maluku mempunyai banyak pohon sagu yg bisa diolah, diperlukan donasi-donasi tersebut bisa memicu produksi dan pertumbuhan ekonomi daerah .
Sementara itu, Presiden menyatakan "Pemerintah akan menaruh donasi stimulan 50 juta buat rusak berat, 25 juta rusak sedang, dan 10 juta rusak ringan. Bantuan ini berlaku pada seluruh wilayah terdampak bala pada Indonesiadanquot;. Ucap Joko Widodo disela diskusi menggunakan masyarakat.
Kepala Negara menjelaskan, aturan di Kementerian PUPR & di BNPB sudah dialokasikan untuk pemugaran rumah-tempat tinggal . Dana tadi & akan segera disalurkan sesudah menjalani sejumlah mekanisme.
Menurut laporan yg diterima Presiden dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ada kurang lebih 12.137 unit rumah yang rusak dampak gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, tiga.317 unit rumah rusak sedang, & 6.108 unit tempat tinggal rusak ringan, dan 730 unit fasilitas generik dan sosial rusak.
Presiden Jokowi pula meminta jajaran pemerintahan pada daerah seperti camat dan lurah turut memantau & mengawasi anggaran tadi. Terutama mengingat anggaran tersebut akan pribadi diberikan kepada masyarakat terdampak gempa.
Terkait pembangunan rumah masyarakat yg rusak, Kepala Negara berharap agar warga menciptakan tempat tinggal dengan konsep rumah tahan gempa seperti halnya yang dilakukan warga di Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk itu, pembangunan konstruksi rumah rakyat akan diarahkan langsung sang Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ada macam-macam, ada yang gunakan beton, ada yang sistem RISHA, jadi jikalau terdapat gempa itu yg goyang hanya konstruksinya namun dinding & lainnya tetap itu. Saya kira kita harus mengikuti itu," tandasnya.
Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menjelaskan sesudah menerima kunjungan Presiden, Kepala BNPB, Menteri PUPR, & Menteri Perhubungan mendampingi Presiden buat melakukan kunjungan kerja selanjutnya ke Palu, Sulawesi Tengah buat meninjau perkembangan penanganan bencana pada sana.(tji)