Bangun Ekonomi Kerakyatan, Cak Firman Kampanyekan Belanja di Warung Tetangga dan PK5
SurabayaPos.com / Surabaya - Menjamurnya mini market dan ritel besar membuat warung-warung kelontong terdesak. Apalagi toko-toko modern su...
SurabayaPos.com / Surabaya - Menjamurnya mini market dan ritel besar membuat warung-warung kelontong terdesak. Apalagi toko-toko modern sudah masuk ke pemukiman warga, imbasnya banyak warung tradisional yang gulung tikar. Jika saja, ada segelintir yang masih bertahan tapi dengan omzet yang minim.
Kondisi itu tidak lepas menurut perhatian Firman Syah Ali, Bakal Calon Wali Kota Surabaya. Menurut Firman, poly warung kelontong yang rol tikar karena kalah bersaing menggunakan toko modern atau mini market. Pasalnya, toko terbaru didukung jaringan distribusi & kapital yg akbar sehingga harga barangnya lebih bersaing ditambah lagi sejumlah fasilitas toko terbaru yg dilengkapi pendingin ruangan.
"Harus dibangun pencerahan buat belanja di warung kelontong milik tetangga. Selain menghidupkan bisnis kerakyatan, interaksi kekeluargaan jua akan terjalin menggunakan sesama tetangga. Kalau bukan kita yg berpihak kepada warung-warung kecil milik tetangga, lantas siapa lagi," tegas laki-laki yg akrab disapa Cak Firman itu, Kamis (9/1/2020).
Keponakan Menkopolkam, Mahfud MD ini tidak sekedar retorika mengajak belanja pada warung tetangga, tetapi ia bersama famili mempraktekan hal tersebut semenjak usang. Hal itu dia lakukan tidak hanya di lingkungan loka tinggal, tapi di setiap kesempatan.
Menurut Cak Firman jiwa kerakyatan itu tumbuh begitu saja secara alami menurut dalam hati, tidak dibuat-buat dan bukan dalam rangka pencitraan.
Cak Firman bercerita bahwa dirinya tak jarang terciduk wartawan ketika sedang makan di warung kaki 5, lesehan pada trotoar dan belanja pada warung-warung mini milik tetangga.
"Belum usang ini, terdapat wartawan yang melihat sendiri aku & keluarga belanja pada warung kelontong. Ini alamiah, tidak dibuat-buat, apalagi pencitraan," terang Alumni Fakultas Hukum Universitas Jember (UNEJ) itu.
Tak hanya urusan belanja urusan sehari-hari. Untuk urusan masakan pun, Cak Firman lebih menentukan kuliner kelas kaki 5. Warung kaki 5 kesukaan Bendahara Umum IKA PMII Jatim ini diantaranya Sego sambel Mak Yeye Jagir, Rawon Kalkulator Taman Bungkul, Rawon Gajah Mada & Nasi Jagung Madura pojok Pegirikan Ampel.
Tapi Firman mengakui, idealismenya pada pelaku usaha warung dan kuliner kaki lima bukan berarti ia sama sekali tidak belanja pada mall & minimarket. Juga bukan berarti Cak Firman sama sekali nir makan pada restoran mewah.
"Momen-momen eksklusif oke lah mengisi kebersamaan dengan orang-orang terdekat di resto-resto glamor. Tapi kalau sekedar ngopi-ngopi & kuliner rutin sehari-hari, aku selalu menentukan warung-warung mini milik warga dan belanja di toko-toko kelontongan milik tetangga," pungkas kader belia NU ini.(tji)