Sampaikan Amanat Sang Ibu ke Gubernur Khofifah, Banser Jalan Kaki Ngawi-Surabaya
SurabayaPos.Com - Seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ini nekat berjalan kaki menurut Jalan Gubernur Suryo, Ngawi menuju Gedung ...
SurabayaPos.Com - Seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ini nekat berjalan kaki dari Jalan Gubernur Suryo, Ngawi menuju Gedung Negara Grahadi yg terletak di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Aksi yang dilakukan lelaki bernama Amas Ayudianto itu buat memenuhi nazar hatinya dengan satu tujuan, bertemu Ketua Umum Muslimat NU yg kini menjabat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Amas mengaku akan menyampaikan pesan dari ibunya yg merupakan anggota Muslimat Ranting Bangunrejo Kidul, Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Pesan itu wajib dia sampaikan pribadi pada Khofifah. Karena itu, demi menjalankan amanah sang bunda, beliau pun berangkat jalan kaki ke Surabaya.
"Saya ini dapat amanah berdasarkan bunda buat disampaikan pribadi kepada Ibu Khofifah menjadi Ibunya Muslimat sekaligus Ibunya masyarakat Jawa Timur. Lantaran saya tidak punya uang, maka saya putuskan berjalan kaki berdasarkan Ngawi menuju Surabaya," ujar anggota Satkoryon Banser kedunggalar, Ngawi itu saat dihubungi lewat telepon, Kamis (21/11/2019).
Pria berusia 40 tahun ini menyampaikan, selain alasan biaya , beliau memutuskan berjalan kaki dari Ngawi menuju Surabaya karena terdapat alasan lain. Alasannya adalah menjadi bagian syi'ar sebagai keder NU. Menurutnya, ini adalah caranya melakukan dakwah dengan membawa bendera merah putih & bendera NU.
Dirinya bersyukur sepanjang bepergian berdasarkan Ngawi menuju Surabaya, masyarakat yg beliau lalui selalu menyambut hangat. Tak jarang mereka memberi minum dan bekal makan buat di perjalanan.
"Bahkan ketika pada Jombang, ada warga yg menggunakan sukarela memijat saya. Ini menandakan semangat persaudaraan dan gotong royong pada Jawa Timur masih sangat kental," katanya.
Amas lalu bercerita, dirinya berjalan kaki mulai Senin (18/11) pagi, hingga Kamis (21/11) pagi sudah mencapai Kota Mojokerto. Lantaran itu diprediksi paling lambat Jumat (22/11) pagi, dia telah sampai pada Gedung Negara Grahadi yang merupakan tujuan akhirnya.
Dalam bepergian yang menempuh jeda lebih kurang 200 KM itu, Amas memilih banyak berjalan malam hari hingga Shubuh. Sementara pagi hingga siang hari ia gunakan buat beristirahat. Ia balik berjalan dalam sore hari ketika mentari mulai ke arah Barat.
"Kiai aku menyarankan agar aku berjalan kaki di malam hari. Lantaran saat malam itu cuacanya adem dan nir terganggu dengan padatnya kemudian lintas. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada hambatan, hanya kaki saja yang lecet," ucapnya.(tji)