Wagub Emil, Susuri Bengawan Solo di Bojonegoro
Surabayapos.Com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak pada rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bojonegoro, diantaran...
Surabayapos.com - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bojonegoro, diantaranya meninjau Sungai Bengawan Solo yang melintasi di kabupaten tersebut, Selasa (19/2/2019) malam.
Emil, begitu dia akrab disapa, bersama Bupati, Kepala Bakorwil dan Forpimda Kab. Bojonegoro menaiki bahtera berdasarkan penyeberangan tradisional Padangan, menyusuri Sungai Bengawan Solo hingga ke Bendungan Gerak di Desa Ngringinrejo Kalitidu, Kab. Bojonegoro. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat kondisi dan kerusakan bantaran sungai Bengawan Solo dampak penambang pasir illegal dan dampak bala banjir.
Menurutnya, pada penanganan kerusakan wajib dilakukan langkah terintegrasi yang semakin lancar pada hilir. Sehingga prevalensi luapan pada wilayah Bojonegoro akan tertangani. Namun, penanganan hulu yang baik pula bisa sebagai solusi.
“Sebenarnya kita juga harus menjaga agar debit air tidak terlalu rendah. Bila tidak terlalu rendah, maka keindahan kawasan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Bojonegoro,” kata Emil.
Terkait syarat penambangan pasir, menurutnya, yg perlu terus dijaga adalah soal penambangan mekanis. Agar tidak terlalu parah termasuk soal penggerusan dinding sungai.
“Tadi saya lihat juga ada satu jembatan yang diikhtiarkan sebagai bagian kerjasama wiranegoro, yakni Bojonegoro, Ngawi dan Blora. Ini akan membuka akses selatan Blora sehingga membuat daerah tersebut lebih hidup,” terannya.
Masih kata Emil, sungai Bengawan Solo wajib selalu dijaga lantaran sebagai urat nadi kehidupan. Apabila dikelola menggunakan sempurna mampu membangun konektivitas dan sinergi ekonomi bagi Bojonegoro.
?Saya akan melaporkan ini pada Ibu Gubernur supaya kita mampu menciptakan koordinasi menggunakan pihak-pihak yang ada pada pusat,? Pungkasnya.
Terkait menggunakan penambangan pasir illegal, menurutnya, pada Bojonegoro sudah tidak mengecewakan tertib jika dibandingkan dengan daerah hulu. Tinggal bagaimana membangun keterpaduan langkah termasuk pendekatan multiple.
?Satu enforcement dan satunya lagi preventif. Kita gali bagaimana orang tidak tergerak buat menambang pasir secara illegal dan bisa membuka peluang ekonomi lain,? Jelasnya.
Ditambahkan, Peraturan Daerah terkait penambangan pasir juga telah terdapat. Selain itu Satpol PP jua sudah melakukan patroli empat kali dalam setahun.
?Tapi sekali lagi penegakan itu cara paling mahal buat mendorong, sebenarnya yg paling penting kesadaran warga . Kalau bupatinya punya komitmen saya optimis insyaAllah kita sanggup mencari solusi,? Pungkasnya.
Di akhir, menurutnya yang sangat menarik dikaji merupakan soal trash boom, yakni pelampung yg biasa digunakan pada bendungan bisa dilakukan buat menangani sampah. Langkah ini supaya metode flushing yang dibuang ke bahari nir sepenuhnya digunakan.
“Tapi ini harus dicek dulu kalau dari sisi ketersediaan tempat pembuangan akhir bupati sudah komit,” pungkasnya.dji