Wagub Emil Ajak Generasi Muda Miliki Etos Kerja

Surabayapos.com - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat dan generasi muda memiliki etos kerja dan budi pekerti....

Surabayapos.com - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat dan generasi muda memiliki etos kerja dan budi pekerti. Kedua karakter tersebut sangat penting guna mengembangkan semangat kebangsaan di tengah persaingan bebas.

Itu disampaikan Emil saat menghadiri Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Jawa Timur periode 2018-2022 di Gelora Hasta Brata Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Sabtu (23/2/2019).

Emil mengatakan, orang-orang yang memiliki etos kerja tidak mudah menyerah atau patah semangat ketika menghadapi tantangan. Justru, tekun, kerja keras dan kerja cerdas. Mereka juga memiliki budi pekerti yang baik. Sehingga dengan karakter tersebut, mereka akan memiliki nilai-nilai yang membawa keluhuran bangsa, seperti kejujuran, kepedulian dan spiritualisme.

“Nilai-nilai ini yang akan menentukan apakah bangsa kita akan maju bersama atau sendiri-sendiri, apalagi soal kejujuran, tidak ada gunanya bila berbohong apalagi sampai menggadaikan nilai-nilai kebangsaan demi kepentingan pribadi,” katanya.

Selain kedua karakter tersebut, yang harus terus dibangun adalah semangat gotong royong. Sikap gotong royong, menurut Emil menjadi sikap bermasyarakat yang sama sekali tidak mencerminkan individualisme, justru mengedepankan kepentingan bersama.

“Ada yang bilang manusia adalah makhluk rasional, yang selalu berpikir untung rugi. Tapi sifat gotong royong justru menentang paradigma itu,” katanya.

Pentingnya pengamalan nilai-nilai tersebut, terlebih saat bangsa ini memasuki era pasar bebas. Tidak hanya itu, gejolak yang dialami negara-negara besar seperti polemik keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang biasa disebut dengan ‘Brexit’, menjadi bukti bahwa arah bangsa tidak bisa ditentukan hanya sesuai text book terbitan ilmuwan, namun harus berdasarkan kajian renungan sebagai bangsa yang punya hati nurani.

“Kita sendiri lah yang menentukan masa depan bangsa kita. Dan bagaimana ini bisa dilakukan bila kita tidak punya nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti,” katanya.

Menurutnya, semangat cinta tanah air harus ditumbuhkan oleh generasi muda. Alasannya, sebut Emil, karena rasa tersebut membuat manusia tidak egois dan sadar bahwa untuk meraih kehidupan bermartabat maka diperlukan kedaulatan serta tegaknya bangsa dan negara.

Di kesempatan itu Emil mengapresiasi para Resimen Mahasiswa termasuk IARMI yang terus solid dalam menumbuhkan semangat kebangsaan. Ia berharap, nilai-nilai patriotisme semakin tumbuh. Bukan karena arogansi tapi karena empati yang dibangun.

“Ada yang bilang Amerika Serikat disegani bukan karena tank, rudal, atau helikopter yang mereka punya, tapi karena nilai-nilai kebangsaan, kemerdekaan dan kemanusiaan yang diusung tanpa pandang bulu,” katanya.

Emil juga mengapresiasi semangat yang diusung baik oleh Menwa aktif maupun alumni. Semangat inilah yang saat ini diperlukan untuk mencegah lunturnya nilai-nilai kebangsaan.

“Negara seperti Korsel atau beberapa negara lain memiliki wajib militer. Bukan untuk memperkuat ketahanan tapi untuk meneladani dan menyadari bahwa kedaulatan yang didapat adalah karena tetes darah dan semangat para pejuang sebelum kita,” pungkasnya.dji