Banjir Melanda 15 Kabupaten di Jatim, Lebih Dari 12.495 KK Terdampak
Surabayapos.Com - Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi & Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, adany...
Surabayapos.Com - Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia mengakibatkan curah hujan tinggi pada tempat Indonesia.
Sutopo mengungkapkan, MJO merupakan kenyataan gelombang atmosfer yg berkiprah merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur menggunakan membawa massa udara basah. Masuknya aliran massa udara basah menurut Samudera Hindia ini menaikkan potensi curah hujan di wilayah-wilayah yang dilalui.
?Fenomena ini dapat bertahan sampai satu minggu. Selain itu, adanya sirkulasi siklonik pada Samudera Hindia Barat Sumatera yg menciptakan daerah rendezvous angin cukup konsisten pada daerah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa mengakibatkan curah hujan semakin tinggi,? Tulis Sutopo, Kamis (7/3/2019).
BMKG sudah membicarakan hal ini & prakiraan hujan berpotensi tinggi buat daerah-daerah pada Indonesia sudah disebarkan sang BMKG kepada rakyat. Disebutkan, curah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama turun di beberapa daerah sinkron prakiraan BMKG sehingga menyebabkan banjir, longsor dan puting beliung.
Di Jawa Timur, hujan deras telah mengakibatkan banjir melanda 15 kabupaten lantaran sungai-sungai dan drainase yang terdapat tidak bisa mengalirkan aliran bagian atas sebagai akibatnya banjir merendam pada banyak tempat.
Data sementara pada BNPB, banjir mengakibatkan lebih menurut 12.495 KK terdampak. Sebagian masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih kondusif.
Dari laporan Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Timur, 15 kabupaten yg mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Lamongan & Blitar.
?Daerah yg paling parah terendam banjir adalah Kabupaten Madiun,? Terangnya.
Dampak banjir masing-masing kabupaten sebagai berikut:
1. Kabupaten Madiun
Banjir akibat meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun. Sebanyak 39 desa, 8 kecamatan pada Kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir.
Rumah rusak berat 2 unit, sawah tergenang 253 Ha, tanggul rusak 3 titik, jembatan rusak dua unit, gorong-gorong rusak 1 unit, & ribuan ternak terdampak. Bupati Madiun sudah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari yaitu lepas 6 -19 Maret 2019.
Dua. Kabupaten Nganjuk
Banjir disebabkan luapan air Sungai Kuncir pada Desa Sonopatik Berbek sebagai akibatnya banjir merendam jalan raya & pemukiman warga di 8 dusun, 3 kelurahan, 12 desa, 6 kecamatan dengan ketinggian 10 - 100 centimeter. Sebanyak 456 KK terdampak banjir. Pendataan & penanganan darurat masih dilakukan.
3. Kabupaten Ngawi
Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun. Banjir merendam tempat tinggal warga sebanyak 4.490 KK pada 18 desa, 6 kecamatan di Kabupaten Ngawi dengan ketinggian 50 - 100 cm.
4. Kabupaten Magetan
Banjir akibat meluapnya air sungai ke jalan desa menurut RT 13 sampai dengan RT 17 Desa Ngelang Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Ketinggian air mencapai 125 cm dan menggenangi tempat tinggal masyarakat sejumlah 284 rumah.
5. Kabupaten Sidoarjo
Banjir ditimbulkan luapan Sungai Avoer Krembung II sebagai akibatnya berdampak dalam tempat tinggal tergenang sebanyak 498 KK pada tiga desa menggunakan ketinggian 20 - 40 cm.
6. Kabupaten Kediri
Banjir dampak air luapan di Desa Gempolan Kec. Gurah, Kab. Kediri, mengakibatkan SDN Gembolan 1 terendam air dengan tinggi 30-50 cm.
7. Kabupaten Bojonegoro
Banjir akibat meluapnya air Sungai Pacal yang berdampak pada 23 desa, 8 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro menggunakan ketinggian air 30 - 40 centimeter. Sebanyak 1.382 rumah & 121 hektar sawah terendam banjir.
8. Kabupaten Tuban
Banjir merendam daerah pada Kecamatan Parengan akibat meluapnya Sungai (Kali Kening) sebagai akibatnya 10 desa pada Kecamatan Parengan terendam & berdampak pada persawahan tergenang 140 Ha, tempat tinggal tergenang 620 KK, jalan poros tergenang menggunakan ketinggian 20 - 90 cm, kantor pemerintahan tergenang tiga unit, sekolah tergenang 4 unit dan loka ibadah tergenang 7 unit.
9. Kabupaten Probolinggo
Puting beliung dan banjir terjadi di Desa Tambak Rejo Kecamatan Tongas. Akibat kejadian tersebut berdampak dalam 1 orang tewas dunia & 1 orang luka ringan akibat puting beliung. Dampak banjir masih pada pendataan.
10. Kabupaten Gresik
Banjir akibat luapan Kali Miru berdampak pada 3 Kecamatan, Kedamaean, Driyorejo, Dukun dengan ketinggian 20 - 100 centimeter & tempat tinggal tergenang 90 rumah.
11. Kabupaten Pacitan
Hujan menggunakan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya air Sungai Grindulu pada Kecamatan Arjosari yg berdampak pada banjir merendam 10 desa pada dua kecamatan dengan ketinggian air 30 - 80 centimeter.
12. Kabupaten Trenggalek
Banjir dampak luapan Sungai Ngasinan pada Kecamatan Trenggalek, akibatnya banjir terjadi di 14 desa, lima kecamatan dengan ketinggian air 15 - 200 cm.
13. Kabupaten Ponorogo
Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Balong. Ruas jalan & permukiman pada terendam banjir.
14. Kabupaten Lamongan
Banjir akibat luapan Bengawan Solo sehingga merendam 9 desa di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan Laren, Maduran dan Babat. Tanggul Sungai Bengawan Solo jebol sepanjang 70 meter. Banjir juga menyebabkan terputusnya akses masuk menuju Dusun Sawo Desa Jangkungsumo sehingga masyarakat harus melewati jalur memutar untuk ke daerah lain. Lebih dari 60 rumah terendam banjir.
15. Kabupaten Blitar
Hujan deras yang turun pada 6/3/2019 pukul 11.00 WIB & pukul 16.00 WIB mengakibatkan terjadi banjir, longsor dan pohon tumbang di wilayah. Wilayah yang terdampak Banjir di Dsn. Gondanglegi, Desa Sutojayan dengan warga terdampak sebanyak 240 KK.
BPBD bersama Tentara Nasional Indonesia, Polisi Republik Indonesia, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan & masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda & lainnya masih dilakukan. Pendataan impak banjir masih dilakukan BPBD.
Terkait kondisi itu, warga dihimbau buat meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor & puting beliung.
?Potensi curah hujan menggunakan intensitas sedang sampai tinggi masih berpeluang terjadi di beberapa daerah pada Jawa, Bali, NTB, NTT Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat,? Urai Sutopo.Dji