Kunjungi Kilang TPPI Tuban, Presiden Jokowi: Produk Petro Kimia seperti ini merupakan subtitusi produk impor

SurabayaPos.Com / Tuban - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana mengunjun...

SurabayaPos.Com / Tuban - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Kilang Minyak Trans-Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), yang terletak di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Sabtu (21/12/2019).

Tepat pukul 14.00 WIB Presiden Jokowi, & rombongan serta Gubernur Khofifah tiba di Kantor TPPI Tuban. Turut mendampingi Presiden & Ibu Iriana, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sekretaris Militer Presiden Mayjen Tentara Nasional Indonesia Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen Tentara Nasional Indonesia Maruli Simanjuntak, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama.

Di loka itu, rombongan mendengarkan penerangan mengenai syarat Tuban Petro dan TPPI Tuban oleh Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Nicke menjelaskan, struktur Tuban Petro termasuk TPPI Tuban didalamnya, kepemilikan saham yang dimiliki negara sebesar 98 persen, sedangkan 2 persennya dimiliki swasta. Adapun 98 % saham tadi dimiliki 51 persen PT. Pertamina (Persero) dan 47 % Kementerian Keuangan.

Mengenai kapasitas produksi (eksisting), lanjutnya, TPPI Tuban buat Paraxylene 600 KTPA, Benzene 300 KTPA, Orthoxylene 120 KTPA, Toluene 100 KTPA. Dari kapasitas tadi menghasilkan penghematan devisa sebesar USD 1,4 Miliar.

Rencana pengembangan yg akan dilakukan TPPI antara lain Revamping Platformer, Revamping Aromatic, Pembangunan LPG Unit, & Olefin Complex. Diperkirakan tahun 2023 akan terselesaikan dikembangkan.

Sementara, Presiden Jokowi menyampaikan, TPPI Tuban merupakan keliru satu kilang minyak yang terbesar pada Indonesia. TPPI harus bisa membuat produk aromatic misalnya paraxylene, orthoxylene, benzene, toluene. Selain itu jua produsen BBM Premium, Pertamax, Elpiji, & Solar.

?Ini sanggup buat semuanya. Oleh sebab itu aku membicarakan kepada Menteri BUMN, Dirut Pertamina, Komut Pertamina, nir lebih menurut tiga tahun harus rampung semuanya. Ada pilihan-pilihan yg sanggup diputuskan segera,? Tegasnya sambil meminta Januari 2020 telah terdapat kejelasan mengenai pengembangan.

Menurutnya, jika hasil produksinya aporisma mampu berhemat devisa hingga USD 4,9 miliar atau lebih kurang Rp. 56 triliun. Produk Petro Kimia seperti ini merupakan subtitusi produk impor.

?Ini merupakan substitusi. Karena setiap tahun kita impor, impor, dan impor padahal kita mampu membuat sendiri. Tapi tidak kita lakukan,? Tegas Jokowi.(tji)