PDIP Jatim: Batas waktu tinggal sehari, selanjutnya ditangani DPP

Surabayapos.Com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur masih memberikan kesempatan sehari lagi, bagi pendaftar bakal calon...

Surabayapos.Com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur masih menaruh kesempatan sehari lagi, bagi peminat bakal calon ketua wilayah yg maju Pilkada Tahun 2020, tetapi belum mengikuti fit and proper test sampai hari ini atau Selasa 19 September 2019.

Partai Kepala Banteng Moncong Putih pada Jawa Timur itu mempunyai catatan ada 71 bakal calon, namun yg hadir & mengikuti fit and proper tes 57 orang.

Kesempatan sehari besok, atau Jumat 20 September 2019, merupakan batas saat terakhir buat mengikuti uji kelayakan yg digelar pada DPD PDI Perjuangan, Jatim.

"Iya, ada kesempatan lagi besok (Jumat 20 September-Red), itu buat sisanya atau yang hari ini berhalangan hadir. Untuk materi fit and proper test nya sama, menggunakan yang hari ini dan kemarin. Selain clear dari masalah-perkara korupsi dan lainnya. Juga soal komitmen-komitmen buat memakmurkan masyarakat," istilah Budi Sulistyono, pada sela aplikasi tes para bakal calon pada DPD PDIP Jatim, di Surabaya, Kamis (19/9/2019).

Disebutkan poly kader partai lain yang mengikuti uji kelayakan sebagai bakal calon ketua daerah atau wakil ketua wilayah, melalui PDIP. Ada yang menginginkan menjadi bakal calon Bupati, terdapat jua yang ingin pada posisi ke 2, atau wakil.

"Iya, poly juga dari partai lain. Satu, itu memang sengaja diberangkatkan sang PDI Perjuangan, buat menjadi sesuatu pada wilayahnya. Dua, ada yg sengaja ingin diberangkatkan berdasarkan PDIP, & pasangannya menurut internal kita (PDIP). Jadi, ada yg ingin sebagai angka satu, ada yang mendaftar nomor dua atau wakil," urai Budi atau akrab dengan panggilan Kanang, saat menjawab pertanyaan wartawan.

Disebutkan, misalnya Ponorogo, yg tokohnya menurut NasDem yakni Ipong. "Pak Ipong ingin diberangkatkan dari PDIP buat yang di Ponorogo, buat nomor duanya belum diketahui," terangnya.

Lamongan, pula sama Kartika ingin bersama PDIP & nantinya siapa yg akan dimunculkan buat angka duanya belum ditentukan.

"Kira-kira begitulah, buat Tuban jua sama, ada Bendahara PAN juga ikut penjaringan, ingin dengan kita (PDI Perjuangan). Dia siap, buat nomor satu maupun bila nantinya buat nomor dua," katanya.

Dari sederet nama-nama peserta uji kelayakan, poly ada nama incumbent, ada yang dari wakil kembali ingin maju buat posisi angka satu atau bakal calon bupati. Ada jua Bupati yg pulang akan maju pada posisi yg sama, sebagai bupati, untuk periode ke 2.

"Ada menurut Sumenep, berdasarkan wakil maju menjadi nomor satu. Dari Kediri, wakil juga maju buat nomor satu. Ponorogo, berdasarkan Bupati pulang maju buat posisi Bupati," kata Kanang.

Sementara buat Surabaya, calonnya mendaftar lewat DPC, lantaran posisi Wishnu adalah petugas partai yang juga mendapat tugas menjadi tim penguji, mengacu aturan DPP.

Pihaknya kembali mengingatkan, besok merupakan ketika terakhir buat uji kelayakan sebagai bakal calon.

"Jika besok tidak datang (pada DPD), masih ada saat, namun harus datang ke DPP PDIP, itu sinkron menggunakan mekanisme," terangnya.

Lanjut Kanang, keputusan terdapat di DPP, wewenang DPP PDIP Jawa Timur buat melihat kualitas dan bobot calon, & melakukan scoring buat menaruh penilaian layak atau nir layak terhadap bakal calon.

"Itu kita lihat seluruh, termasuk bobot & kualitas bakal calon. DPD hanya memberikan scoring layak atau tidak layak dan DPP (PDIP pusat) yg menentukan dan memutuskan. Indikatornya poly dan itu akan diperdalam oleh DPP PDI Perjuangan," jelas Kanang.(tji)