Bekali CPNS Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah: Jiwa ASN Adalah Melayani

SurabayaPos.Com - Sebanyak 1962 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2019 pada lingkungan Pemprov Jawa Timur mengikuti pembekalan Pelatiha...

SurabayaPos.Com - Sebanyak 1962 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2019 di lingkungan Pemprov Jawa Timur mengikuti pembekalan Pelatihan Dasar (Latsar). Itu diberikan sebagai bekal membangun PNS yg profesional khususnya dalam memberikan pelayan kepada warga .

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekankan, hakikatnya jiwa ASN merupakan melayani, itu disampaikan pada sambutannya pada Upacara Pembukaan Latsar CPNS Golongan II dan III Tahun 2019 di Islamic Centre Surabaya, Kamis (17/10/2019).

Sebagai ASN wajib memiliki jiwa melayani pada rakyat menggunakan baik. Jiwa melayani wajib tertanam dalam hati. Lantaran, ketika jiwa melayani sudah tertanam di hati segala sesuatu yg akan dilakukan kepada masyarakat sebagai lapang dada ikhlas.

"Menjadi ASN harus siap memiliki jiwa sebagai pelayan. Kalau itu yang dilakukan kita tidak akan merasa diri kita paling tinggi dan segala tugas tidak menjadi beban tetapi menjadi bagian dari pengabdian dalam  kehidupan, " ungkap Gubernur Khofifah.

Pelayanan yang dilakukan harus bisa dilakukan lebih cepat, efektif efisien juga tanggap, transparan,  akuntabel dan responsif (CETTAR) terhadap segala hal yang sedang berkembang. Jangan sampai para ASN terjebak pada rutinitas institusinya saja.

Saat ini layanan-layanan yg diberikan pada masyarakat telah lintas dinas, kementerian atau forum. Misalnya, dalam penanganan Karhutla tidak sanggup diselesaikan oleh BPBD atau Dinas Sosial tetapi juga Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, atau Dinas PUPR dan sebagainya memiliki keterkaitan.

"Kita punya tugas mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang adil,  sejahtera, unggul dan berakhlak sebagaimana visi dalam RPJMD. Maka untuk mewujudkannya  kita butuh kerja sama dan kolaborasi lintas lini baik kementerian/lembaga maupun dinas. Bisa juga dengan pihak luar negeri, dunia usaha dan industri serta elemen strategis lainnya," tambahnya.

Khofifah memastikan bahwa kepemimpinannya di Jatim ingin setiap ASN bisa kerja bersama bukan sekedar sama sama kerja. Lewat kerja bersama itulah akan timbul kebersamaan semua pihak untuk memberikan layanan secara cepat dari masalah yang terjadi, sehingga berbagai upaya  percepatan mewujudkan kesejahteraan masyarakat bisa diwujudkan.

Di kesempatan itu, Khofifah minta kepada para ASN untuk ikut menjadi perekat kesatuan dan persatuan bangsa. Pihaknya, juga minta agar pola tatanan pemerintahan secara  partisipatoris inklusif dapat diterapkan oleh semua OPD ( organisasi perangkat daerah). Hindari eksklusifitas kedinasan. Korp kita adalah Pemprov Jatim.

"Saya ingin pastikan bahwa ASN Pemprov Jatim nir terkotak-kotak pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pegang teguh korp ASN Pemprov. Pegang teguh jati diri bangsa yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. ASN Pemprov wajib siap sebagai garda terdepan mengawal NKRI ," jelasnya.

ASN di Jatim juga harus memiliki  komitmen untuk terus meningkatkan berbagai inovasi agar kinerja ASN terus meningkat dan berdaya saing tinggi.

Kemudian, dalam laporannya, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)  Prov. Jatim Dr. H. Indra S. Ranuh, SH CN M.Si mengatakan, tujuan dari Latsdar untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi.

Latsar CPNS Golongan II & III Tahun 2019 pada lingkungan Pemprov Jatim dilaksanakan selama 51 hari. 21 hari pembelajaran dalam kelas & 30 hari diluar kelas

Nantinya, para CPNS akan mengikuti Latsar dengan pola penyelenggaraan pembinaan yg memadukan klasikal dan nonklasikal menggunakan kompetensi sosial kultural dan kompetensi bidang.(tji)