Harga Gula Naik dan Langka, Gubernur Khofifah Minta Satgas Pangan dan KPPU Cek Stok di Gudang dan Pabrik
SurabayaPos.Com daerah di Jawa Timur harga gula naik, dan pula langkah. Mereaksi itu, Gubernur Jatim Khofifah Ind...
SurabayaPos.Com wilayah di Jawa Timur harga gula naik, & pula langkah. Mereaksi itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Satgas Pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) turun mengecek ketersediaan gula di gudang & pabrik-pabrik.
Meski begitu Khofifah memastikan persediaan gula di Jatim dalam posisi aman. Bahkan, di Jatim surplus hingga bulan Mei mendatang ketika trend giling datang.
"Ketersediaan gula di beberapa titik Jatim dalam seminggu ini mengalami kelangkaan di pasar. Maka berdampak ke harga yang mengalami kenaikan," kata Khofifah.
Dikatakan, semenjak Selasa lalu pihaknya telah meminta ke Bulog, PTPN X & pabrik gula Rajawali buat melakukan operasi pasar.
Mantan Menteri Sosial ini menegaskan, menurut produksi gula tahun 2019 menurut delapan pabrik gula pada Jatim terdapat produksi sebesar 1.046.855 ton, dalam setahun.
Saat ini persediaan gula pada Jatim ada 185.785 ton. Hingga bulan Mei 2020 mendatang, konsumsi gula Jatim diperkirakan sebanyak 175.500 ton. Sehingga masih ada surplus 10.000 hingga trend giling tiba, bulan Mei.
"Kita sebetulnya masih surplus 10.000 ton, tapi posisi saat ini baik di gudang Bulog maupun PTPN X serta gudang pabrik gula lainnya aku minta terdapat pengecekan stok apakah ada gula yang telah kontrak jual beli menggunakan wilayah lain terutama 16 provinsi yg logistiknya memang 80 persennya disuplai dari Jawa Timur atau terdapat yg sengaja menimbun," kata Khofifah.
Khofifah meminta agar Satgas & KPPU buat turun pribadi mengecek gudang-gudang pabrik gula baik BUMN juga swasta dan jua mengecek gudang Bulog. Jika masih ada stok gula yang masih mampu dimaksimalkan buat dijual ke pasar & memenuhi kebutuhan rakyat.
"Saya minta Satgas Pangan dan KPPU buat melakukan pengecekan & monitoring. Adakah potensi gula yg masih mampu diedarkan ke pasar," tegasnya.
Kemudian, bersama dengan Disperindag Jatim dia pula meminta segera melakukan koordinasi dengan pabrik gula, dan memastikan terdapat atau nir sisa tebu yang belum digiling. Juga mendorong pabrik gula & distributor pedagang buat mengeluarkan stok yang ada di gudang untuk distribusikan ke pasar.
"Tujuannya, buat sanggup memaksimalkan penggilingan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan ulang agar sanggup maksimal ," ujarnya.
Selanjutnya, selama bulan ini pihaknya akan melakukan operasi pasar di seluruh kabupaten/kota berafiliasi menggunakan pabrik gula, PTPN , distributor dan Bulog dimulai tanggal 14 Januari 2020.
Mengawali langkah tersebut, dalam hari ini dirinya melakukan operasi pasar pada Pasar Ngaban, Tanggulangin, Sidoarjo dan Pasar Ngimbang Kabupaten Lamongan.
Sebagai bentuk antisipasi jika ada oknum pengusaha yg melakukan penimbunan, Gubernur Khofifah sudah meminta kepada Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak buat berkoordinasi menggunakan wakapolda Jatim.
Pemprov Jatim ingin melakukan langkah-langkah penegakan peraturan yg sudah ditetapkan agar tidak ada oknum yg memanfaatkan kesempatan buat melakukan penimbunan.
Sementara itu, kelangkaan cabe yang terjadi akhir-akhir ini, jua menjadi perhatian Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, kelangkaan cabe pada setiap awal musim hujan dikarenakan situasi alam. Ada beberapa daerah yang terendam banjir, sehingga mempengaruhi luasan panen cabe.
Dirinya mengungkapkan, di awal musim hujan, dipastikan ada penurunan produksi cabai. Meskipun terjadi penurunan produksi, Khofifah memastikan mampu mensuplai kebutuhan cabe di Jatim & provinsi lain.
"Dilihat luas lahan yg ditanami cabe, daerah pada Jatim sangat mencukupi buat memenuhi kebutuhan. Di Jatim terdapat 5 ribu hektar lahan yang ditanami cabe. Luas tersebut jauh diatas yang diharapkan," tegasnya.(tji)