Gubernur Khofifah Siapkan 3 Langkah Majukan Sentra Industri Tas Tanggulangin
SurabayaPos.Com untuk terus menghidupkan pusat industri tas pada Sidoarjo - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen buat terus menghidupkan sentra industri tas di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo dan menjadikannya kian maju. Ia ingin industri tas Tanggulangin sanggup terus eksis pada tengah persaingan di era teknologi digital yang begitu keras.
Untuk itu, gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu menyempatkan diri berdialog langsung dengan pelaku industri tas Tanggulangin pada Koperasi Intako, Industri Tas dan Koper, pada Desa Kedensari, Tanggulangin, Sabtu (18/1/2020).
Berbincang eksklusif menggunakan kepala koperasi tas kulit yg menaungi lebih kurang 3.000-an perajin, Khofifah banyak menerima masukan dan juga menyerap poly asa para perajin tas supaya mampu terus bertahan di persaingan pasar pada era digital.
Salah satu hambatan yg amat dirasakan disampaikan sang Ketua Koperasi Intako Mahbub Junaidi pada Gubernur Khofifah merupakan adanya penurunan pembeli. Pasalnya, era digital yg membuat rakyat bergeser trennya ke belanja online membuat pembeli tas pada Intako Tanggulangin menurun hingga 50 persen.
"Saya menangkap bahwa para pelaku industri tas di Tanggulangin ini sebenarnya terdapat hasrat maju. Mereka ingin sanggup terus bersaing dan mendorong supaya produk tas mereka permanen diminati pasar," istilah Khofifah.
Hasil berdasarkan obrolan menggunakan pelaku industri tas pada Tanggulangin, setidaknya terdapat tiga hal yang siap dilakukan Pemprov Jawa Timur pada mendorong kemajuan pusat industri tas Tanggulangin.
Pertama, pihaknya akan mempertemukan perajin kulit dengan pengrajin tas. Rencananya Khofifah akan mempertemukan perajin kulit Magetan dengan perajin tas pada Tanggulangin Sidoarjo.
"Yang mereka minta sederhana,? Mereka ingin terdapat pertemuan antara perajin kulit & perajin tas. Ini belum pernah dilakukan. Maka kita akan pertemukan, rencananya dua kali, pertama nanti di Magetan, & kedua pada Tanggulangin. Supaya perajin tahu sebenarnya kulit seperti apa yang diharapkan oleh perajin tas pada Tanggulangin, mulai teksturnya, jenisnya, warna dan sebagainya. Begitu juga kebalikannya," urai Khofifah yg jua mantan Menteri Sosial ini.
"Yang mereka minta sederhana, mereka ingin ada pertemuan antara perajin kulit dan perajin tas. Ini belum pernah dilakukan. Maka kita akan pertemukan, rencananya dua kali, pertama nanti di Magetan, dan kedua di Tanggulangin. Supaya perajin tahu sebenarnya kulit seperti apa yang dibutuhkan oleh perajin tas di Tanggulangin, mulai teksturnya, jenisnya, warna dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya," urai Khofifah yang juga mantan Menteri Sosial ini.
Rencananya, pada pusat industri tas Tanggulangin ini akan disediakan kurikulum & sertifikasi dalam siswa SMK yang magang selama enam bulan sampai satu tahun.
"Di Koperasi Intako ini, sebenarnya telah ada anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan yg magang, sebulan biasanya terdapat 20 an anak. Nah, ini kan berkaitan menggunakan? Kebutuhan cipta lapangan kerja maka sasarannya merupakan yang belum kerja. Jadi aku minta tim Intako membuat proposal supaya kita sanggup memahami kemampuan Intako seberapa akbar pada memberikan ruang magang," kata Khofifah.
"Di Koperasi Intako ini, sebenarnya sudah ada anak-anak SMK yang magang, sebulan biasanya ada 20 an anak. Nah, ini kan berkaitan dengan kebutuhan cipta lapangan kerja maka sasarannya adalah yang belum kerja. Jadi saya minta tim Intako membuat proposal agar kita bisa tahu kemampuan Intako seberapa besar dalam memberikan ruang magang," kata Khofifah.
Oleh karena itu, pada Koperasi Intako tadi akan disiapkan penyediaan sertifikasi. Khofifah mengaku pihaknya pribadi mendiskusikan? Menggunakan Kadisperindag yang ikut rombongan kunjungan tadi dengan Disnaker buat penyediaan sertifikat tersebut.
Oleh sebab itu, di Koperasi Intako tersebut akan disiapkan penyediaan sertifikasi. Khofifah mengaku pihaknya langsung mendiskusikan dengan Kadisperindag yang ikut rombongan kunjungan tersebut dengan Disnaker untuk penyediaan sertifikat tersebut.
Terakhir, langkah yg sedang disiapkan Khofifah buat sentra industri tas Tanggulangin adalah menyediakan mentor & tenaga pakar digital IT buat membimbing perajin & penjual tas supaya mampu terus eksis dan bersaing pada era teknologi digital.
Langkah ini diberikan atas permintaan perajin, yang selama ini mengeluhkan penurunan pembeli hingga 50 % lantaran pembelinya beralih ke belanja online, bisa teratasi.
Sebelumnya, Koperasi Intako telah pernah melakukan teknik menjual produk secara online. Tetapi, waktu upaya itu dilakukan, yang terjadi justru perajin kewalahan lantaran tidak relatif tenaga kerja ketika permintaan semakin tinggi pada jumlah besar .
"Untuk masuk ke usaha digital, kini ini mereka butuh mentor buat bisa membimbing bagaimana produk mereka masuk ke pasar online. Dengan harapan mentor tersebut bisa memandu penjualan secara online & secara kontinyu," tegas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Rencananya, pengembangan usaha digital pada pusat industri tas Tanggulangin ini akan dikonekkan menggunakan program Millenial Job Center. Khususnya supaya di Tanggulangin terbentuk ekosistem bisnis & managemen usaha digital yang baik. Misalnya mereka tidak lagi memproduksi banyak jenis atau model tas, tetapi siap waktu mendapatkan pesanan pada jumlah akbar.
"Kita harap tiga program kita tersebut mampu terus menjaga eksistensi & meningkatkan daya saing sentra industri tas Jawa Timur sehingga tidak kalah di era yang semuanya telah serba online ini," pungkas Khofifah.
Sementara itu, Ketua Koperasi Intako Mahbub Junaidi mengaku bersyukur Gubernur Khofifah berkenan mampir ke koperasi Intako meski tanpa konfirmasi lebih dahulu. Ia memanfaatkan kesempatan ini buat membicarakan keluhan dan pula tantangan industri tas Tanggulangin ke depan.
"Untuk pembeli, kami memang mencicipi ada penurunan yang relatif signifikan. Bahkan lebih kurang 50 persen. Maka kami sebenarnya berniat buat menyiapkan training digital, kenaikan pangkat lewat media sosial, tetapi kendalanya adalah kemampuan yg terbatas. Oleh karena itu kami berharap dan bersyukur bila ibu gubernur sanggup segera memberikan bantuan buat mampu memajukan usaha tas Tanggulangin ini," istilah Junaidi.(tji)
"Untuk pembeli, kami memang merasakan ada penurunan yang cukup signifikan. Bahkan sekitar 50 persen. Maka kami sebenarnya berniat untuk menyiapkan pelatihan digital, promosi lewat media sosial, namun kendalanya adalah kemampuan yang terbatas. Oleh karenanya kami berharap dan bersyukur jika ibu gubernur bisa segera memberikan bantuan untuk bisa memajukan usaha tas Tanggulangin ini," kata Junaidi.(tji)