Enggan di Konfirmasi, Polisi Arogan ini Ingin Coba Tembak Wartawan

Surabaya - Karakter perwira ini tak patut dijadikan model oleh rakyat & polisi lainnya, pasalnya arogansi serta tidak bersahabat ...

Surabaya - Karakter perwira ini tak patut dijadikan contoh oleh masyarakat dan polisi lainnya, pasalnya arogansi serta tidak bersahabat kepada wakil rakyat yang berprofesi pencari berita sebagai wartawan, menunjukkan watak aslinya yang dilakukan oleh Kanit Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Surabaya AKP Iwan Hari Poerwanto terhadap belasan wartawan yang melakukan peliputan di kamar mayat RSUD dr Soetomo, Rabu (26/2/2020).

Ketika beberapa awak media mengambil gambar mobil Daihatsu Xenia hitam N 1571 EB yang penuh bekas tembakan, perwira yang konon pernah dipulangkan saat pendidikan  tersebut, melontarkan bahasa terkesan menyindir tak senang kepada belasan wartawan pncari berita yang akan disuguhkan kepada masyarakat, terkait hasil kinerja positif Polri dalam menumpas kejahatan.

?Kenapa kok detail begitu sih, ingin mencoba ya?? Ayo ke pada mumpung senpi aku masih baru,? Cetus AKP Iwan seraya tertawa. Seperti dikutip dari LensaIndonesia.Com

Sontak Sejumlah wartawan yg mendengar pernyataan tadi menentukan membisu dan enggan membalas insinuasi tadi, tetapi tidak sepatutnya sebagai perwira menyampaikan seperti itu.

Dalam hal ini, Sat Reskrim Polrestabes Surabaya, Rabu (26/2/2020) pagi, menembak meninggal 3 begal dari Malang, dengan memberondongkan belasan tembakan ke mobil Xenia hitam yang ditumpangi para tersangka, hal ini perlu di lakukan penelusuran kebenarannya saat akan disuguhkan pada masyarakat, supaya nir dinilai hoax.

Ketiga tersangka yg membawa air softgun, dua senjata tajam & bondet tersebut adalah Wiwid, Widodo dan Bambang. Dalam rekam jejaknya, para bandit sadis ini beberapa kali melakukan tindak kejahatan pada Surabaya menggunakan tidak segan melukai para korbannya.

Mobil yang dikendarai 3 tersangka ini, diberondong 13 tembakan masing masing 7 pada bagian depan, lima disamping kanan & 1 tembakan pada samping kiri.

Belasan wartawan yg mendengar warta ini segera mendatangi kamar mayat RSUD dr Soetomo buat merogoh gambar jasad para bandit yang ditembak tewas. Namun hal ini tak diijinkan.

Dalam kasus insinuasi berujung polemik antara wartawan dan polisi itu menuai komentar dari Ketua Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Uzair Zam Zami.

"Tidak sepatutnya seorang perwira menyampaikan begitu, itu sudah sombong dan melecehkan profesi jurnalis, Kan umumnya bebas ambil gambar, agar rakyat tahu hasil positif kinerja polisi pada membasmi kejahatan," tutur Zam Zami yg juga wartawan senior mantan Jawapos & JTV. Kamis, (27/dua/2020).

Pengambilan Target ambil gambar beralih ke kendaraan beroda empat para pelaku yang diberondong tembakan. Namun waktu belasan wartawan melakukan ini, terdapat ucapan bernada tidak bahagia yang dicetuskan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Iwan Hari Poerwanto. Perwira ini memamerkan punya senpi baru & terkesan ingin mencoba menembakkan ke wartawan.