Virus corona: Pengusaha Zoom, Eric Yuan yang menjadi miliarder karena Covid-19, ide muncul dari perjalanan kereta 10 jam mengunjungi pacar
Liputan Dunia, - Untuk pertama kali pada hidupnya, Eric Yuan, pendiri perusahaan konferensi video Zoom, masuk daftar miliarder Forbes, dengan kekayaan yang diperkirakan senilai US$7,8 miliar atau Rp120 triliun., liputanindonesia, keterangan indonesia
Foto: Eric Yuan, sempat ditolak tinggal dan bekerja di Amerika Serikat. |
Kemungkinan Anda baru mengetahui Eric Yuan beberapa minggu ini atau bahkan belum memahami siapa beliau. Tetapi lantaran pengusaha dari China inilah sekarang Anda dapat berkomunikasi menggunakan sahabat-teman meskipun sedang dalam karantina akibat pandemi Covid-19.
Dunia, - Untuk pertama kali dalam hidupnya, Eric Yuan, pendiri perusahaan konferensi video Zoom, masuk daftar miliarder Forbes, dengan kekayaan yang diperkirakan senilai US$7,8 miliar atau Rp120 triliun.
Yuan dilahirkan di provinsi Shandong, China.
Setelah menyelidiki permesinan pada keliru satu perusahaan super besar Asia, beliau bekerja selama empat tahun di Jepang sebelum bekerja di Amerika Serikat.
Sempat ditolak tinggal & bekerja pada Alaihi Salam
Yuan terinsipirasi Bill Gates. Tantangan yg dihadapinya ketika datang pada negara terkaya di global tadi merupakan bagaimana bisa menjadi pemenang pada dunia penemuan teknologi yang sedang berkembang pesat di pertengahan tahun 1990-an di California.
Dia sempat ditolak beberapa kali sebelum akhirnya diizinkan tinggal & bekerja di Alaihi Salam.
Pada tahun 199, pada umur 27 tahun, akhirnya Yuan dapat memulai kehidupan baru di Silicon Valley.
Disana dia menemukan loka pada mana dirinya bisa berbagi keterampilannya.
Yuan bekerja sebagai programer di perusahaan WebEx. Sepuluh tahun lalu, perusahaan tadi dicaplok Cisco Systems. Dan di tempat itulah Yuan kemudian menjadi pimpinan bagian Engineering.
Yuan mengatakan inspirasi mengembakan Zoom muncul waktu beliau pada bepergian 10 jam pada kereta buat mengunjungi pacarnya.
Ide ditolak & mendirikan perusahaan sendiri: Zoom
Pada tahun 2011, pengusaha teknologi ini memberikan presentasi pada para eksekutif Cisco.
Dia mengungkapkan sebuah aplikasi buat mengadakan konferensi video, menggunakan memakai komputer kantor & tablet, disamping juga telepon genggam.
Tetapi wangsit tadi ditolak.
Yuan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut & kemudian mendirikan usahanya sendiri: Zoom.
?Saya pertama kali memikirkan Zoom ketika sebagai mahasiswa pada China. Saya harus menggunakan kereta selama 10 jam buat menemui seorang, yang sekarang sebagai istri saya,? Istilah Yuan dalam wawancara menggunakan Medium.
?Saya nir menyukai bepergian tersebut dan membayangkan berbagai cara lain buat dapat menemuinya tanpa harus melakukan bepergian.?
?Inilah yg akhirnya mendasari Zoom,? Pungkasnya.
Bantuan sahabat & famili
Setelah mengundurkan diri menurut Cisco, Yuan kesulitan mencari investor buat merealisasikan proyeknya. Bisnis ini dilihat sudah jenuh dan nir ada lagi tempat bagi pesaing baru.
Dia lalu berusaha menghimpun dana berdasarkan teman-sahabat dan keluarga, demikian dilaporkan Financial Times.
?Pemilihan ketika yang sempurna adalahsuatu hal yg sangat krusial bagi perusahaan,? Ucapnya. Peningkatan pemakaian telepon pandai & teknologi penyimpanan fakta di cloud yang memungkinkan terciptanya produk misalnya Zoom.
Namun bahkan istrinya sebenarnya tidaklah konfiden, istilah Yuan kepada Forbes.
Meskipun demikian menjadi seorang yg tak jarang melakukan perjalanan usaha, beliau tetap melihat perlunya pengembangan platform yg menfasilitasi kedap jeda jauh.
Lonjakan karena endemi
Perusahaan terus berkembang pada bulan April tahun kemudian, masuk pada pasar saham & mencatat keberhasilan ketika masuk Nasdaq.
Sejak waktu itu, harga saham Zoom meningkat pada gerombolan kategori software cloud.
Di tengah pandemi, pasar keuangan anjlok, namun harga saham Zoom naik hampir 14% sejauh ini.
Bulan Desember kemudian, perusahaan ini mencatat 10 juta pengguna sehari, bulan Maret tahun ini 200 juta dan sejauh ini hingga April 300 juta, menurut data dari perusahaan itu.
Pasar memperkirakan keberhasilan Yuan semakin tinggi lebih dari US$40 miliar dalam waktu 3 bulan saja lantaran masa karantina pandemi Covid-19 & meningkatnya permintaan buat komunikasi jarak jauh.
Mudah digunakan , tapi sistem keamanan dipertanyakan
Mengapa perusahaan ini melampaui perusahaan lain misalnya Skype milik Microsoft atau Google Hangouts?
Para pakar teknologi sepakat bahwa tingginya penggunaan Zoom lantaran muda digunakan, & pengguna tidak perlu mendaftar, dengan 100 orang dapat bergabung, dan juga gratis, untuk masa komunkasi selama 40 mnt.
Graham Cluley, konsultan keamanan siber Inggris menyampaikan kepada BBC bahwa dalam belakangan ada pertanyaan soal keamanan.
"Banyak peneliti keamanan internet meneliti kode, & sebagian menemukan terdapat masalah keamanan," istilah Cluley.
Namun, tambahnya, perusahaan itu segera mengeluarkan perangkat lunak tambahan buat menaikkan sistem keamanan.
"Zoom mungkin tidak ideal buat politisi taraf tinggi menyampaikan informasi sensitif, namun bagi sebagian besar orang, Zoom adalah pilihan," tambahnya.
Sumber: BBCIndonesia