Prosesi Pernikahan Pedang Pora, Simbol Ksatria Membina Keluarga, Kemenag Beri Apresiasi

SurabayaPos.Com - Pernikahan sepasang kekasih berasal Madura bernama Ferdian Asmi Gustamil Putra A.Md ANT III dengan Ziana Wali Dzaini, A.Md...

SurabayaPos.Com - Pernikahan sepasang kekasih berasal Madura bernama Ferdian Asmi Gustamil Putra A.Md ANT III dengan

Ziana Wali Dzaini, A.Md. Keb. Sebagai perhatian tamu undangan khususnya rakyat Tanjungbumi, tidak terkecuali Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan Drs. Abd Haris M.Pd.I yang juga mengapresiasi.

Ia menilai, pernikahan menggunakan upacara pedang pora dari Universitas Hangtuah Surabaya, sebagai lebih romantis dan sebagai simbol menguatkan ikatan interaksi kekasih dalam kehidupan rumah tangga menjadi istri pelaut.

"Pernikahan Ferdi & Ziana ini sudah sah dan lalu diikuti upacara pedang pora sebagai simbol penguatan interaksi antara suami & istri pada kehidupan tempat tinggal tangga," ujar Haris saat memberi sambutan di pernikahan antara Ferdi dan Ziana pada Gedung Arab Wings Banyuates, Sampang, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019).

Di sela-sela prosesi, Haris jua memberikan keliru satu cara kepada ke 2 mempelai buat mendapatkan rahmat menurut Allah swt. Harapannya supaya kehidupan tempat tinggal tangga mempelai sebagai famili yg sakinah, mawaddah, warahmah.

"Rasulullah menaruh jalan pada kita mendapatkan Rahmat-Nya yakni jika suami melihat isteri & pandangannya penuh kasih sayang maka Allah mengkaruniakan kasih sayang-Nya kepada ke 2 mempelai tadi," pungkas Haris.

"Tidak hanya itu jika saling bergandeng tangan maka dosanya pula mengucur sangat deras menerima ampunan berdasarkan Allah SWT," pesannya sembari mempraktekkan pada ke 2 mempelai dan mendoakannya.

Sementara itu, Inspektur Upacara Pedang Pora Letnan kol (Purn) H. Budi Priyono S.Sos, M.M. Menyampaikan, bahwa upacara pedang pora adalah upacara tradisi pernikahan perwira bahari yang memimpin kehidupan tempat tinggal tangga.

"Guna sebagai wujud penghormatan dari Taruna Diploma Pelayaran Universitas Hangtuah Surabaya," ucap Budi sekaligus Dosen Program Diploma Pelayaran (PDP) Universitas Hang Tuah Surabaya.

Budi kemudian menjabarkan, makna dari upacara Pedang Pora termasuk yg digelar pada prosesi pernikahan sakral itu.

Pertama, Memantapkan arti kehidupan rumah tangga kedua mempelai.

Kedua, Untuk menjalin rasa kekeluargaan yg mendalam menggunakan famili Perwira Pelaut pada seluruh dunia.

Ketiga, Mencerminkan kehidupan yg harmonis & kompak antara sesama perwira laut

Keempat, Sebagai wujud kehormatan dukungan para partner Program Diploma Pelayaran pada seniornya yg menempuh kehidupan baru.(tji)