Ekowisata Boon Pring Tercipta Dari Pemanfaatan Dana Desa

SurabayaPos.com - Memadukan pemanfaatan Dana Desa (DD), Pemberdayaan, Edukasi Masy dan PokDarwis mengantar wilayah seluas 363 hektar di Des...

SurabayaPos.com - Memadukan pemanfaatan Dana Desa (DD), Pemberdayaan, Edukasi Masy dan PokDarwis mengantar wilayah seluas 363 hektar di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ini menjadi lokasi wisata yang cantik, nyaman dan semakin ramai dikunjungi.

Selain mensukseskan program pemerintah terkait penyerapan DD, tumbuhnya lokasi wisata dengan menyertakan masyarakat sebagai pengelola dan pelaku usaha, keuntungan pun mengalir menjadi penghasilan tambahan. Sukses u semua pihak yang ikut bahu membahu mewujudkan ini, termasuk masyarakat desa setempat.

"Dengan modal awal Rp170 juta dari Dana Desa, dan didukung oleh kepedulian masyarakat kita bisa mewujudkan ini, lokasi wisata Eko Boon Pring," kata Kepala Desa Sanankerto, Djamaludin, Kamis (28/11/2019).

Lelaki mantan pendidik itu menceritakan keberadaan desanya yang rimbun ditumbuhi pohon bambu itu telah ada sejak tahun 1910, dengan luasan 363 hektar.

Kini, berkat tangan terampil warga desanya dan pihak-pihak yang peduli dengan pemberdayaan lingkungan. Disebutkan, dari 4085 warganya, 60 persen hanya berpendidikan sekolah dasar bisa beraktifitas dan mendapatkan penghasilan yang lumayan untuk keseharian.

Keberadaan Ekowisata Boon Pring itu tak henti didatangi pengunjung, disebutkan terkumpul sebanyak Rp2,8 miliar setahun hasil penjualan tiket masuk. Jumlah itu dipastikan akan terus bertambah, seiring dengan dilakukannya pembangunan sarana dan prasarana.

"Tahun depan kita targetkan bisa mencapai sekitar Rp4,2 miliar," ucapnya optimis, yang diamini Direktur BUMDes, Desa Sananrejo, Syamsul Arifin.

Pemasukan itu sebagian dari tiket masuk, Rp10 ribu untuk pengunjung dewasa dan Rp5 ribu untuk anak-anak. Pendapatan lainnya dari wahana permainan sebagai pelengkap yang ada di lokasi itu.

Keuntungan lainnya, stand penjualan makanan dan lainnya juga menjadi penyokong pendapatan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Desa itu terletak di dataran tinggi diapit bukit yang mengitarinya. Selain keindahan alam, udaranya juga sejuk membuat pengunjung dipastikan betah untuk berlama-lama. Untuk lokasi foto selfie pun di lokasi itu sangat cantik. Keberadaan bukit dan rimbunnya bambu ditambah danau atau embung buatan yang tenang, menambah kedamaian bagi pengunjung yang datang.

"Transparansi atau semua tidak boleh dibuka, hanya remang-remang saja itu juga kita terapkan, termasuk soal keuangan," kata Direktur BUMDes, Desa Sananrejo, Syamsul Arifin, dengan nada gurau saat memberikan paparan.

Menurutnya, itu perlu dilakukan agar tidak memunculkan kecemburuan. Sebaliknya mengajak dan menumbuhkan kebersamaan memajukan lokasi wisata yang dimiliki.

Kini, tawaran memanfaatkan Dana Desa tidak lagi diserap, menurutnya bukan menolak kebaikan Kades, untuk menyalurkan DD, tetapi BUMDes sudah mampu mengelola tempat wisata alam itu.(tji)