Gubernur Khofifah Akan Tambah Sudetan Sungai Bengawan Solo
Surabayapos.Com - Mengantisipasi meluapnya Sungai Bengawan Solo terutama saat tingginya intensitas hujan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Ind...
Surabayapos.Com - Mengantisipasi meluapnya Sungai Bengawan Solo terutama waktu tingginya intensitas hujan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan menambah 3 sudetan baru. Dari output konsultasi dengan ahli air, Sungai Bengawan Solo membutuhkan 5 sudetan, dan saat ini baru terdapat 2 sudetan.
?Saya sudah minta untuk menyempurnakan tata ruang wilayah Jatim, kira-kira di kabupaten mana saja yg mampu menyiapkan lahan buat dijadikan sudetan Sungai Bengawan Solo, jadi mampu sustain. Kalau butuhnya lima sudetan sekarang baru terdapat 2, potensi meluapnya Sungai Bengawan Solo yg mengalir ke kali-kali tertentu tidak mampu kita selesaikan tuntas dan butuh langkah strategis jangka panjang," pungkasnya saat meninjau banjir yg terjadi di Kecamatan Balerejo, Kab. Madiun, Kamis (7/tiga/2019).
Selain menambah jumlah sudetan, Gubernur Khofifah juga terus melakukan langkah-langkah koordinatif dengan instansi terkait pada hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
"Dalam ketika sekitar 2 jam ini BBWS akan melakukan langkah preventif menggunakan menyiapkan sand bag atau karung pasir untuk mengantisipasi makin meluasnya luapan tanggul pada Balerejo. Sedangkan buat jangka panjang akan dibuat Bronjong, kemudian Plengsengan," istilah mantan Menteri Sosial RI ini.
Selain langkah jangka panjang, mengatasi banjir pada Kab. Madiun ini Gubernur Khofifah jua serius melakukan langkah jangka pendek yakni evakuasi terutama bagi warga lansia, bunda hamil, maupun anak-anak. Pemprov Jatim dalam hal ini BPBD Provinsi Jatim bersama menggunakan Pemkab Madiun dan Forpimda Kab. Madiun, terus melakukan gerak cepat mengatasi bencana menggunakan mendirikan posko evakuasi, mengirimkan bantuan baik makanan, pakaian hingga dengan donasi personil.
?Saya mengapresiasi langkah-langkah yg dilakukan jajaran Bupati & Forpimda Kab. Madiun yang sudah melakukan evakuasi & tanggap darurat secara baik. Saya melihat pula poly relawan yang membantu, aku harap mereka dapat terus membantu sampai masa tanggap darurat terselesaikan,? Katanya sembari menambahkan setelah itu akan dilakukan masa rekonstruksi dimana akan dilakukan dinas terkait misalnya Dinas PU dan Dinas Pertanian.
Tidak hanya itu, selama seminggu ini Gubernur Khofifah akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi intensif menggunakan Bupati/Walikota yang daerahnya terdampak banjir misalnya Bojonegoro, Lamongan, Ponorogo dan Ngawi. Ia juga akan melakukan koordinasi supaya wilayah-wilayah tersebut dapat melakukan mitigasi bala dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi.
Ke depan, Gubernur Khofifah akan berhubungan dengan penyedia layanan telekomunikasi atau provider pada menyediakan peringatan dini melalui pesan singkat, terutama bagi masyarakat yg tinggal pada lebih kurang aliran sungai atau titik rawan bala. Dengan begitu, rakyat sanggup segera melakukan langkah antisipasi dan tanggap bala.
Tinjau Posko Pengungsian
Saat meninjau banjir di Kab. Madiun, Gubernur Khofifah pertama kali meninjau posko umum Balai Desa Garon Kec. Balerejo Kab. Madiun. Disini Gubernur berdialog dengan warga, sekaligus membagikan sembako. Sekitar 20 menit disana, dengan menggunakan perahu karet, Gubernur melanjutkan peninjauannya ke Desa Jeruk Gulung Kec. Balerejo Kab. Madiun. Gubernur meninjau rumah-rumah warga yang tergenang banjir. Selanjutnya, Gubernur mengunjungi Pondok Pesantren Wisma Wisnu yang terdampak banjir.
Usai menurut Ponpes Wisma Wisnu, Gubernur melanjutkan peninjauannya ke tanggul yang terdapat di Kecamatan Balerejo. Saat meninjau tanggul, Gubernur Khofifah berkoordinasi dengan Kementerian PU dan instansi terkait. Perjalanan selanjutnya, meninjau posko pengungsian yang ada pada Kantor Kecamatan Balerejo, Kab. Madiun.
?Disini aku memastikan supaya para pengungsi menerima kuliner yg cukup, tempat mengungsi yg layak, air bersih dan MCK. Saya jua melihat disini terdapat layanan kesehatan bagi rakyat,? Katanya yg juga meninjau eksistensi dapur generik pada posko evakuasi ini.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah pula menyerahkan donasi secara simbolis pada para pengungsi. Bantuan ini antara lain 100 paket sembako berdasarkan Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim, makanan siap saji & tambahan gizi berdasarkan BPBD Prov. Jatim, dan donasi pakaian dan selimut menurut Kementerian Sosial.
Sementara, Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan, hingga saat ini jajaran baik dari Pemkab Madiun dan Forpimda terus melakukan langkah-langkah evakuasi dan mengoptimalkan ketersediaan pangan baik pada posko pengungsian juga tempat tinggal -tempat tinggal rakyat terdampak banjir.
“Kami terus berharap dan berusaha agar tidak ada korban jiwa dan jangan sampai ada keterlambatan bantuan penanganan. Kami bersama Forpimda kantornya pindah disini untuk terus memantau dan melakukan koordinasi,” katanya.
Untuk diketahui, tingginya intensitas hujan yang tinggi semenjak Selasa, (lima/tiga) mengakibatkan tiga titik tanggul yang berada di Desa Balerejo, Kec. Balerejo, Kab. Madiun mengalami retakan & jebol. Hal ini menyebabkan meluapnya sungai Jeroan yang adalah anak sungai Madiun. Sehingga pada Rabu, (6/3) dini hari pukul 03.00 WIB, air sungai meluap & mengakibatkan banjir di wilayah Kab. Madiun.
Turut mendampingi Gubernur Jatim pada peninjauan ini, Kepala BPBD Prov. Jatim, Kepala Dinas Sosial Prov. Jatim, beberapa Kepala OPD terkait pada lingkungan Pemprov Jatim, Bupati Madiun, serta Forpimda Kab. Madiun.Dji