Bertema "Lawan Satpol PP Surabaya Yang Arogan", KPJ Gelar Bukber dan Bagi Takjil

Surabaya - Seniman & anak jalanan beraksi pada sepanjang jalan Kayoon Surabaya, mereka tergabung Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Surabaya...

Surabaya - Seniman dan anak jalanan beraksi di sepanjang jalan Kayoon Surabaya, mereka tergabung Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Surabaya tepatnya depan bebek Abunawas, Senin (27/5/19) Sore.

Dalam aktivitas ini para seniman & anak jalanan melebur sebagai satu pada balutan bagi takjil Ramadhan 1440H/2019M, dengan tema melawan arogansi Satpol-PP Surabaya yang kebal hukum dan sangat sombong kepada warga .

Cak Ringgo selaku Ketua KPJ Surabaya mengungkapkan, "Kami tidak mampu mentolelir aksi kekerasan dan arogansi Satpol-PP Dalam kejadian Kamis siang, (23/lima/19) lebih kurang pukul 13.00 pemain angklung yang bermain di sekitar traffic light jalan Gunungsari kelurahan Sawunggaling, Seniman dan anak jalanan yg mempunyai kreatifitas dalam menyalurkan bakat seni mereka, jika tidak boleh ya relatif diberikan arahan persuasif jangan terdapat tindakan anarkis memukul & menjambak, bahkan merogoh indera musik merekadanquot;, tuturnya.

Lanjutnya, "Saya berharap kepada pimpinan Satpol-PP supaya kedepan jangan terdapat lagi tindakan kekerasan, arogansi terhadap artis, anak anak jalanan yg menyalurkan talenta seninya, tidak boleh tidak apa tetapi yg santun mereka itu insan, bukan fauna, memanusiakan insan merupakan cermin pemerintahan beradab & berahlaqdanquot;, jelasnya. Senin, (27/lima/19) sore waktu wawancara pada Kantor sekretariatan Jl. Kayoon No. Stan 28 Surabaya.

Lanjutnya, "Harapan aku nir muluk muluk kepada Walikota Surabaya agar memberikan suatu solusi pada artis dan anak jalanan yg terlantar, sebab mereka ini pula warganya yg sangat mendukung Bu Risma jadi Walikota sampai 2 periode, jangan diperlukan ketika mereka membutuhkan, namun saat tidak butuh mereka pada perlakukan seperti ini, mereka juga punya hak yang sama pada mata aturan. Ya minimal kasih tempat buat menggali potensi sinkron profesi mereka", ucapnya.

Sementara, Aba Hafidz (Abunawas) selaku penasehat KPJ Surabaya mengatakan, "Kami sengaja mengumpulkan anak jalanan dan Seniman yang tegabung dalam KPJ, karena adanya arogansi Satpol-PP yang kinerjanya kasar dan kejam dalam menindak suatu permasalahan di jalanan, hal ini sangat bertentangan sekali dengan Pasal 34 ayat 1 UUD 1945".

Anak-anak seniman jalanan, itu dilindungi negara, yang mana kutipan isinya adalah, "Fakir miskin & anak-anak jalanan yg terlantar dipelihara oleh negaradanquot;, ungkapnya.

Lanjutnya, "Saya tidak mau ada peristiwa misalnya itu lagi, mereka jua manusia yg butuh perhatian pemerintah, mereka bukan perusuh atau perusak, mereka insan yang ingin menyalurkan seni & sekaligus mengais rejeki sinkron bidangnya, apabila Satpol-PP Surabaya punya hati baik mereka akan memberikan solusi bukan arogansidanquot;, pungkasnya.

Terpisah Pihak Joko Wiyono Kasi Operasional Satpol-PP Surabaya ketika pada konfirmasi lewat Whatsapp terkait insiden ini belum bisa menjawab, namun statusnya dibaca. (red)