NasDem Kota Surabaya Buka Pendaftaran Bacakada, Ini Nama-nama Pendaftar

Surabayapos.Com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Surabaya membuka registrasi buat bakal calon ketua ...

Surabayapos.Com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kota Surabaya membuka pendaftaran buat bakal calon ketua daerah (Bacakada) Kota Surabaya.

Meski baru hari pertama dibuka, DPD NasDem Kota Surabaya yang berkantor di Jalan Pandegiling No 194 Surabaya, ini sudah diserbu pendaftar. Mereka adalah Vicensius Awey kader internal NasDem;  kemudian Gus Ali Azhara yang punya latar belakang pengusaha properti; Hariyanto Ketua Peradi Kota Surabaya; Gunawan (kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI); dan perempuan bernama Lia Istifhama yang juga pengurus Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Timur.

"Sesuai PO No 06 September 2019, pendaftaran resmi dibuka, & akan berakhir pada lepas 23 Oktober 2019," istilah Ketua Bappilu DPD NasDem Kota Surabaya, M Jauhari pada DPD NasDem Kota Surabaya, Senin (23/9/2019), malam.

Pendaftar pertama yg tiba ketika dibuka pukul 16.00 WIB, merupakan Gunawan, disusul Gus Ali Azhara. Mereka diterima sang tim registrasi DPD NasDem Kota Surabaya. Selain ketua Bappilu, M Jauhari, pula terdapat Sudarsono, Ketua DPD, serta empat anggota lainnya Franky, Srihono Yularko, Sudarwati Rorong, Yohannes.

"Lima orang nama sudah mengambil formulir pendaftaran, Vincensius Awey. Kemudian Gus Ali Azhara,  Hariyanto yang juga menjabat Ketua Peradi Surabaya, Gunawan kader PSI dan Lia Istifhama pengurus PW Fatayat NU Jatim,” kata M Jauhari.

Selanjutnya, sinkron peraturan organisasi partai kewenangan DPD NasDem Kota Surabaya merupakan melakukan penyeleksian untuk para bakal calon, sinkron kewenangan.

Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh bakal calon yg akan maju sebagai kepala daerah. Pertama, ditinjau bagaimana Popularitasnya. Kemudian Akseptabilitas, Tingkat Kesukaan Masyarakat, Elektabilitas, dan jua diukur Kemampuan Melakukan Mobilisasi Masyarakat.

"Dari kondisi itu, kemudian baru di rangking. Nanti akan dipandang sejauh mana tingkat popularitas, akseptabilitas, kesukaan warga , elektabilitas, kemampuan mobilisasi masyarakat. Tiga akbar yang akan diajukan namanya ke DPP buat dimintakan rekom,? Jelasnya.

Kemudian, Imam Syafi'i, menambahkan Partai NasDem menaruh kesempatan yg sama pada semua pihak, termasuk yg maju atau mencalonkan diri berdasarkan partai besutan Surya Paloh ini.

"Semua punya kesempatan yang sama, baik kader internal juga bukan. Terpenting, sinkron ketentuan partai, mereka wajib bersih dari masalah-masalah hukum, termasuk perkara narkoba. Serta mampu diterima sang rakyat," istilah Imam, Anggota DPRD Kota Surabaya berdasarkan Partai NasDem ini.

Ali Azahara mengaku semenjak awal terpikat NasDem

Ali Azhara salah satu bakal calon yang telah mengambil formulir, mengakui bila sejak awal dirinya kesengsem menggunakan lahirnya Partai NasDem. Bahkan dalam Pileg 2019 kemudian dia juga mengaku sempat merogoh formulir registrasi menjadi Calon Legislatif DPRD Jatim menurut wilayah pemilihan (Dapil) Sidoarjo.

Tetapi lantaran diperintah sang kiai yang sangat dihormati, dirinya mengurungkan langkah melalui NasDem, dan mengikuti arahan kiai melalui partai lain.

"Saya mundur berdasarkan Caleg Partai NasDem itu jua berkonsultasi ke pengurus Partai NasDem dan mereka memahami alasan tadi,? Jelas pengusaha properti itu.

Saat ini, langkah yg dirajut pulang melalui Partai NasDem disebutnya menjadi harapan hati nurani.

"Kalau kini saya merogoh formulir registrasi Cawali kota Surabaya ke NasDem, itu sinkron dengan hasrat aku yg sempat tertunda. Praktis-mudahan Partai NasDem nantinya merekomendasi aku menjadi Cawali Kota Surabaya,? Harap Ali Azhara.

Ia pun optimistis mampu mendapat tambahan kursi sebagai ketentuan memenuhi persyaratan mendaftarkan diri sebagai pasangan calon di Pilwali Kota Surabaya.

"Praktis-mudahan terdapat calon wakil yang bersedia berpasangan dengan aku , dan itu jua sudah saya komunikasikan,? Ungkap famili besar Ponpes Alkhozini Siwalan Panji Sidoarjo ini.

Selain dengan Partai NasDem, dirinya pula telah menjalin komunikasi politik secara intensif dengan partai-partai lain sebagai bekal koalisi.

Ditanya soal visi-misinya, Gus Ali Azhara mengaku sudah menyiapkannya. Namun, sengaja tidak untuk dipublikasikan lebih dulu. Selain untuk menunggu sinyal kepastian dari kendaraan politik yang akan dipakai, juga disebut itu akan  disampaikan kalau saatnya tiba, yakni resmi sebagai calon walikota Surabaya.

?Yang jelas, Walikota Tri Rismaharini telah baik terutama pada tata kota. Namun tetap ada celah, seperti menyangkut keterbukaan publik yang perlu diperluas penggunaan APBD & APBN. Serta donasi dari luar negeri, sebagai akibatnya Surabaya sanggup menjadi icon kota bersih bukan saja lingkungan melainkan jua bersih dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme),? Katanya.(tji)