Melalui Voting, La Nyalla Terpilih Jadi Ketua DPD RI 2019-2024
SurabayaPos.com - Melalui voting, Senator asal Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD RI Periode 201...
SurabayaPos.com - Melalui voting, Senator asal Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD RI Periode 2019-2024.
La Nyalla yang bersaing menggunakan Nono Sampono, Mahyudin dan Sultan Bachtiar, akhirnya meraih suara terbanyak dalam pemungutan suara yg dilaksanakan dalam Selasa (1/10/2019) malam.
Dalam penghitungan bunyi tadi, La Nyalla meraih bunyi terbesar yakni 47 bunyi, disusul Nono Sampono 40 Suara, Mahyudin 27 Suara dan Sultan Bachtiar Najamudin 18 suara, abstain 1 suara.
Sebelumnya, La Nyalla lolos secara aklamasi pada Zona Barat II, dan memaparkan visi & misinya pada Rapat Paripurna DPD, pada Gedung Nusantara V, Senayan Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Mendapat giliran terakhir, La Nyalla pada pemaparan visi misi nya menyebutkan, bahwa Dia memiliki skala prioritas jangka pendek buat memperjuangkan para Senator.
"Bapak bunda anggota DPD RI yg aku hormati, bila saya dipercaya memimpin DPD, aku punya skala prioritas buat jangka pendek yg akan aku perjuangkan, salah satunya merupakan soal Kantor DPD di wilayah," ujar La Nyalla.
Selama ini kata La Nyalla, Kantor DPD pada wilayah hanya ada empat tempat kerja yakni di NTT, Jakarta, Jogja & Sumsel.
"Saya ingin, seluruh daerah punya kantor. Dan saya InsyaAllah akan melanjutkan pembangunan ini," tandasnya.
"Kemudian kata La Nyalla, dengan banyak Anggota DPD dari daerah yang tidak punya tempat tinggal , aku akan perjuangkan agar seluruh Anggota DPD punya tempat tinggal , saya akan eksklusif berkomunikasi menggunakan pihak Kemenkeu," ungkapnya.
"Kemudian saya juga akan penekanan memperjuangkan kaum wanita. Saya ingin kita permanen mengakomodir wanita," tambahnya.
Untuk kunjungan ke luar negeri, La Nyalla juga akan memperjuangkan, agar Senator DPD setara dengan Anggota DPR baik soal anggaran & jumlah staf.
"Saya minta minimal Staf DPD minimal 5-7 orang," tegasnya.
Untuk diketahui, pemilihan kepala DPD periode 2019-2024 wajib dilakukan dengan cara voting. Ini setelah kesempatan musyawarah yang diberikan pimpinan sidang ad interim, Sabam Sirait dan Jialika Maharani, pada calon kepala DPD Mahyudin, Nono Sampono, Sultan Bactiar & La Nyalla Mahmud Mattalitti, nir mencapai konvensi.
"Setelah musyawarah mencapai konsensus tidak terjadi, maka pemilihan dilanjutkan dengan pemungutan suara," kata Jialika.
Adapun senator yang menandatangani kehadiran sebesar 131 berdasarkan 136 orang anggota DPD.
Empat calon sebelumnya bermusyawarah pada ruang GBHN, namun nir mencapai kesepakatan siapa yang dipilih menjadi kepala DPD. Rapat sempat diskors 15 mnt buat memberikan kesempatan calon bermusyawarah. Setelah skors dicabut, Sultan mewakili para calon membicarakan hasil musyawarah.
"Pak La Nyalla, Pak Nono, Pak Mahyudin membicarakan di luar penonton lembaga ini poly. Kalau nir mencerminkan buruk, bermuara dalam citra negatif forum ini. Supaya tidak ada syak wasangka ya telah kami kembalikan ke teman-sahabat seluruh," kata Sultan.
Akhirnya, Jialika mengetok palu bahwa pemilihan dilakukan dengan voting. Sidang diskors 15 mnt buat sekretariat jenderal menyiapkan proses pemungutan suara.
"Satu anggota hanya boleh memilih satu calon sebagai ketua," istilah Jialika.
Sebelumnya, para calon diberikan kesempatan mengungkapkan visi misi. Dimulai berdasarkan Mahyudin berasal wilayah Kalimantan Timur, Nono Sampono menurut Maluku, Sultan Bactiar Bengkulu, dan La Nyalla Mahmud Mattalitti dari Jawa Timur.(tji)