Gubernur Khofifah dan Gubernur Ganjar Kerjasama Kelola Sungai Bengawan Solo
Surabayapos.Com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat buat bekerja sama mengelol...
Surabayapos.Com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat buat bekerja sama mengelola daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
Keduanya akan melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengatasi pencemaran sungai yang menurunkan kualitas baku mutu air sungai Bengawan Solo.
Hal itu sebagai salah satu bahasan Khofifah dan Ganjar waktu bertemu di sela program Halaqoh Kiai Santri tentang Pencegahan Terorisme digelar di Salatiga, Sabtu (14/9/2019).
Kualitas baku mutu air penting untuk ditingkatkan lantaran sungai Bengawan Solo menjadi sumber air baku untuk air bersih masyarakat di sepanjang aliran sungai.
Terkait kerjasama pengelolaan sungai Bengawan Solo, mulanya disampaikan khofifah saat debat publik pada pencalonan gubernur tahun 2013 dimana saat itu Ganjar sudah memenangi pencalonan gubernur Jawa Tengah. Selanjutnya keduanya membicarakan saat bertemu di upacara pemakaman almarhum BJ Habibie. Jatim dan Jateng dikatakan Khofifah sepakat bahwa pemeliharaan DAS Bengawan Solo harus dilakukan secara bersama-sama.
Pasalnya menjaga daya dukung alam wajib dilakukan secara keseluruhan terutama jangan sampai air sungai sebagai asal daya alam yang dikorbankan karena perkembangan industrialisasi.
"Ini sempat kami bahas, standar mutu air sungai Bengawan Solo telah menurun drastis. Saya ingin relawan jogo kali kita turunkan buat menyisir sepanjang DAS Bengawan Solo," istilah Khofifah.
Pasalnya perseteruan pencemaran sungai Bengawan Solo sejauh ini terdeteksi pada Jawa Tengah dan sejumlah tempat pada Jawa Timur. Beberapa saat kemudian juga sempat ramai diberitakan pencemaran sungai di Blora.
Lebih lanjut, Relawan Jogo Kali sudah dibentuk pada Jawa Timur sebagai penjaga sungai berbasis rakyat, dibantu perguruan tinggi & komunitas pecinta lingkungan. Pemprov Jawa Timur akan memaksimalkan relawan ini buat memantau dan ikut menjaga dan menyisir DAS Bengawan Solo.
"Pemprov Jateng akan buat kongres sungai Bengawan Solo. Saat ini saya dengar sedang dilaksanakan lomba foto sungai Bengawan Solo di Jateng. Di OPD Pemprov Jatim saya sampaikan bahwa saya ingin Pemprov Jatim membuat Festival Sungai. Intinya kita saling kerjasama menjaga Bengawan Solo," tegas Khofifah.
Sepakat dengan Khofifah, Ganjar mengakui ketika ini pencemaran air sungai Bengawan Sungai relatif berat. Ada di banyak titik aliran sungai Bengawan Solo menjadi tempat pembuangan limbah ke sungai tanpa diolah.
Sebagaimana ramai diberitakan, pada Blora ada pipa siluman yg terdeteksi membuang cairan limbah ilegal ke badan sungai. Yang akhirnya membuat air sungai tercemar & terdeteksi berwarna biru, merah dan berbau menyengat.
"Pertarunga ini pada Jateng terdapat, & pada Jatim juga terdapat. Bahkan kita kemarin menemukan ada pipa yang ditanam sampai pada bawah sungai begitu. Sampai kita sebut pipa siluman buat membuang limbah," kata Ganjar.
Untuk itu, Ganjar mengatakan rendezvous & pembahasan terkait masalah Bengawan Solo ini tengah intens dibahas antara keduanya.
Kini Ganjar dan Pemprov Jawa Timur telah menyiapkan Kongres Sungai yg salah satu fokusnya merupakan wilayah genre Sungai Bengawan Solo.
"Kita akan adakan Kongres Sungai. Ini akan jadi momentum buat kami bertemu supaya bagaimana mengkoordinasikan DAS Sungai Bengawan Solo sanggup kita tangani beserta-antara antara Jatim & Jateng," tegas Ganjar.
Konsep yang diusung yaitu one river one management and one plan. Yaitu satu sungai, satu pengelolaan dan satu perencanaan. Ganjar berharap, kerjasama antar pemerintah daerah ini sanggup menghapus sekat-sekat pada pengelolaan dan menjadikannya satu kesatuan.(tji)