DPRD Jatim Minta Pemprov Segera Realisasi Pembangunan Kilang Minyak di Tuban

SurabayaPos.Com - Pembangunan kilang minyak baru, Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft di Tuban menjadi perhatian wakil rakyat. DPR...

SurabayaPos.Com - Pembangunan kilang minyak baru, Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft di Tuban menjadi perhatian wakil rakyat. DPRD Jawa Timur mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim segera merealisasikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jatim menggunakan PT Pertamina, yg hingga sekarang masih tertunda.

Penundaan itu, oleh DPRD Jatim sangat disayangkan, lantaran berkaitan menggunakan kepentingan rakyat lebih kurang tempat pembangunan kilang minyak tersebut.

?Kita meminta kepada pemerintah provinsi Jatim untuk nir menunda terlalu lama MoU pembangunan kilang minyak itu. Keberadaan kilang minyak itu harus segera direalisasikan,? Ujar Budiono Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Jumat (4/10/2019).

Wakil warga menurut wilayah pemilihan Tuban-Bojonegoro itu menyebut, terwujudnya pembangunan kilang minyak sangat dibutuhkan oleh warga lebih kurang. Selain berdasarkan sisi usaha jua diperlukan akan memberi nilai tambah bagi pengusaha khususnya investor. Tak terkecuali juga bagi rakyat sekitar yg berdekatan pada daerah pembangunan kilang tersebut.

Lanjut Budi, masuk akal bila terdapat pro & kontra di warga setempat. Namun, itu bukan menjadi kendala yg berarti.

"Jadi perlu terdapat penanganan yg komprehensif buat mengatasi pro dan kontra pada warga soal pembangunan kilang ini. Mereka yg pro lahannya dibebaskan tidak perlu menunggu lagi secepatnya wajib dibebaskan,? Ucapnya.

Menurutnya, buat rakyat yang kontra perlu terdapat pendekatan dan pengenalan intensif. Karena, bagi rakyat petani, kepastian itu sangat krusial bagi kelangsungan mereka.

?Masyarakat yg kontra saya yakin jika mereka diberi pemahaman & diberi kepastian pengganti usha mereka apalagi ada jaminan mereka nantinya dipekerjakan pada kilang minyak itu, maka mereka akan mendukung pembangunan kilang itu,? Jelasnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Bojonegoro itu menambahkan, pada dasarnya eksistensi kilang minyak perlu segera direalisasikan. Selain buat memberikan kepastian bagi investasi, pula dampak positif buat penyerapan energi kerja.

?Keberadaan kilang minyak tersebut jelas akan memberikan laba terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya untuk rakyat lebih kurang. Dan ini pula akan menaruh imbas positif kepastian bagi investasi yg masuk,? Terangnya.

Untuk diketahui, MoU antara Pemprov Jatim dengan PT Pertamina soal pembangunan kilang minyak baru, grass root refinery (GRR) Pertamina-Rosneft pada Tuban, sampai saat ini belum terlaksana. Sebelumnya, MoU direncanakan digelar pekan kemudian.

Kilang minyak tadi, apabila terwujud berkapasitas 300 ribu barel per hari, adalah kolaborasi PT Pertamina menggunakan Rosneft (Rusia) dengan nilai investasi Rp230 triliun itu butuh lahan seluas hampir 1.000 hektare.

Lahan yg diharapkan untuk kilang minyak mencapai 936 hektare. Sementara, sudah ada 348 hektar milik Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), 109 hektar milik Perhutani, 314 hektar milik warga , & 165 hektar menurut reklamasi.(tji)