Pesta Rakyat HUT Prov Jatim, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Tidak Gagap Teknologi
SurabayaPos.com - Dalam rangka memperingati HUT Prov. Jatim ke 74, Pemprov Jatim menyelenggarakan berbagai hiburan untuk rakyat. Salah sat...
SurabayaPos.com - Dalam rangka memperingati HUT Prov. Jatim ke 74, Pemprov Jatim menyelenggarakan berbagai hiburan untuk rakyat. Salah satunya adalah menyelenggarakan Pesta Rakyat di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (13/10/2019).
Para masyarakat disuguhkan berbagai hiburan mulai penampilan grup band Godbless, Kla Project dan artis Eva Celia. Selain itu, masyarakat diajak menikmati makanan-makanan gratis yang disediakan di stand stand sekitar panggung. Hal utama yang membedakan dari pagelaran pesta rakyat kali ini adalah adanya video mapping.
"Video mapping menampilkan perjalanan Grahadi menjadi gedung negara berdasarkan tahun ke tahun," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Ditampilkannya video mapping Gedung Negara Grahadi, sebut Gubernur Khofifah, buat memperlihatkan komitmen Pemprov Jatim pada memberikan akselerasi pelayanan publik secara digitalisasi dan keterangan pada masyarakat. Selain itu, jua menyampaikan pada masyarakat seperti apa bentuk berdasarkan teknologi 4.0.
"Video mapping juga sebagai bentuk agar masyarakat tidak gagap teknologi di era digitalisasi saat ini," pungkasnya.
Pesta masyarakat yang diselenggarakan pada depan Gedung Negara Grahadi, lanjut Gubernur Khofifah, pula sebagai bentuk bahwa gedung bersejarah tadi buat rakyat. Di gedung tersebut, sanggup dilihat aneka macam upaya yang dilakukan pemerintah buat memberikan pelayanan yg baik kepada masyarakat. Bagi pemerintah, Pesta Rakyat sebagai ajang melihat secara dekat kegembiraan masyarakat akan hiburan yang ditampilkan.
"Indikator ketenangan & keamanan ditinjau dari senyum warga . Jadi dengan adanya senyum pada warga , menjadi bukti bahwa Jatim aman & nyaman," lanjutnya.
Sementara itu, orang nomor satu di Jatim itu jua berharap kedepan, seluruh desa pada Jatim sudah bebas menurut ketertinggalan. Setidaknya masih ada 360 desa pada posisi itu. Pihaknya mengajak semua perguruan tinggi, baik dari Jatim juga berdasarkan provinsi lain buat ikut dan berbagai rekomendasi agar Jatim terbebas berdasarkan desa tertinggal.
"Konektivitas sebagai bagian penting, sang sebab itu dengan adanya konektivitas teknologi di desa-desa keterangan yg bertujuan buat membentuk desa mampu segera tersampaikan," tambahnya.(tji)