Pentahelix Sebagai Langkah Optimal Pencegahan Karhutla

SurabayaPos.Com - Peristiwa kebakaran hutan & lahan yang menyebabkan kabut asap pada Indonesia sebagai perhatian serius yg membutuhkan p...

SurabayaPos.Com - Peristiwa kebakaran hutan & lahan yang menyebabkan kabut asap di Indonesia sebagai perhatian serius yang membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan rakyat supaya penanganan karhutla bisa dilakukan menggunakan optimal.

?Seperti arahan Presiden Jokowi dalam menanggapi bala karhutla bahwa pencegahan menjadi prioritas utama. Melalui metode pentahelix, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media dapat mempertinggi langkah pencegahan sebagai akibatnya karhutla yg selalu terjadi setiap tahun tidak menyebabkan pengaruh yg semakin merugikan,? Ujar Wisnu, Deputi Sistem & Strategi BNPB dalam sambutannya pada aktivitas Lokakarya Optimalisasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta Kabut Asap di Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Senin, (8/10/2019).

Kegiatan Lokakarya ini turut mengundang perwakilan lintas forum, antara lain Dr. Indra Gustari menurut Badan Meteorologi & Geofisika (BMKG), Li Chen Wei dari Kemenko Bidang Perekonomian, Sutedjo Halim menurut PT. Triputra Group, Hartono berdasarkan Badan Restorasi Gambut (BRG), Budi Triadi berdasarkan Litbang SDA PUPR, Jasmin Ragil Utomo dari Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), dan Peter F. Gontha Staf Ahli Kemenlu RI yang memaparkan kiprah & konflik yg dihadapi dalam mengatasi bencana karhutla.

Kolaborasi lintas lembaga sebagai solusi efektif dalam penanganan bala karhutla. Proses yang dimulai dari langkah pencegahan dan antisipasi dengan data yg diperoleh berdasarkan BMKG, pengelolaan gambut yang diawasi sang BRG, pengelolaan huma yang dikawal sang pemerintah wilayah beserta warga setempat, partisipasi aktif sektor swasta serta sanksi administratif juga penegakan hukum secara perdata maupun pidana mampu meminimalisir terjadinya bala karhutla yang selalu terjadi setiap tahun.

Tidak hanya pada Indonesia, tetapi bala karhutla jua terjadi di beberapa negara di global. Namun Indonesia memiliki kesulitan tersendiri lantaran huma yg terbakar adalah huma gambut.

?Apabila Indonesia mampu mengelola lahan gambut & melakukan pemanfaatan lingkungan hidup dengan baik, Indonesia bisa sebagai "world superpower", mengingat Indonesia mempunyai sumber daya alam yg sangat kaya,? Ujar Peter F Gontha, Staf Ahli Kementerian Luar Negeri.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi antar lembaga & tokoh warga , mulai dari aparat keamanan & pemerintah wilayah yg mengutarakan pendapat & masukan untuk penanganan karhutla.

?Karhutla selalu terjadi setiap tahun, cuaca kemarau dan kekeringan juga dapat kita perkirakan. Yang membuat selama ini kita belum bisa mengantisipasi karhutla merupakan kita hanya bekerja, tetapi belum bekerja sama. Untuk itu, melalui konsep Pentahelix, ayo kita beserta-sama bekerja keras buat mengantisipasi bala karhutla & menjaga lahan gambut sesuai kodratnya yaitu berawa, berair & basah. Satu hal yang paling penting, misalnya arahan Presiden RI, selalu utamakan pencegahan daripada penanggulangan,? Ujar Doni Monardo, Kepala BNPB saat menutup kegiatan Lokakarya.(hum/tji)