Belum Berfungsi, Bangunan di Desa Kedensari, Tanggulangin, Sidoarjo Ambruk

SurabayaPos.com | Sidoarjo - Tak ada angin tak ada hujan, bangunan baru yang kabarnya akan dipakai untuk tempat penampungan sampah sementar...

SurabayaPos.com | Sidoarjo - Tak ada angin tak ada hujan, bangunan baru yang kabarnya akan dipakai untuk tempat penampungan sampah sementara, dan belum difungsikan di Desa Kedensari, Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, ambruk. Peristiwa itu terjadi malam hari, sekitar pukul 21.00 Wib, Selasa (14/1/2020), malam.

Bruaaak, suara itu pun memecah kesunyian dan terdengar sampai ratusan meter. Beruntung, karena kosong dan letaknya di tengah sawah, jadi tidak ada korban.

Sejumlah orang yang mengaku mendengar suara keras itu, menghampiri dan mendekat ke sumber suara, mencari tahu apa yang terjadi.

"Malam itu saya duduk disini, (bangku warung). Mendengar suara keras itu, sempat kaget. Dan saya senter pakai baterai, ternyata bangunan yang katanya untuk tempat penampungan sampah atapnya ambruk," ujar lelaki warga setempat yang enggan ditulis namanya.

Dia mengaku tidak tahu pasti, hanya menyebut sekitar setahun lalu, 2019. Dan, detail pelaksanaan pembangunan maupun, bagaimana persiapannya sejak awal, dia juga tidak paham.

Pengerjaannya, dilakukan oleh Kepala Desa Abdul Mughni, selain masih menjabat, Mughni juga kerap terlihat di lokasi itu. Mengawasi pembangunan atau material yang didatangkan. Termasuk melihat saat ada kuli yang meratakan tanah untuk akses jalan ke bangunan, yang tidak ada papan namanya itu.

"Saya pernah melihat dia (mantan Kades) ada di situ," kata sumber warga.

Ditanya bagaimana prosedur rencana pembangunannya, mulai pemilihan tempat, status tanah, sumber biaya. Atau rembug warga desa seperti apa, lelaki itu juga mengaku tidak paham. Termasuk model bangunan dan kontraktor yang mengerjakan. Serta kualitas bahan atau material yang dipakai, dia mengatakan juga tidak paham.

"Maaf, saya tidak paham. Mulai rembug desa, sumber biaya, sampai kontraktor, CV atau PT apa yang mengerjakan, tidak tahu. Karena tidak ada papan nama itu proyek apa," tambahnya.

Terkait peristiwa itu, Mantan Kades, Abdul Mughni belum bisa dihubungi, melalui nomor handphonenya, meski terlihat aktif.

Sementara, Ketua BPD Desa Kedensari Junaidi mengatakan, soal kejadian tersebut dirinya mengaku pasrah dan menyerahkan ke masyarakat desa setempat.

"Saya terserah, bagaimana masyarakat mengambil sikap," kata Junaidi, saat dihubungi, sambil menyebut karena masih baru menjabat sebagai BPD di Desa Kedensari.

"Saya masih baru menjabat Mas, itu eranya Kades yang sebelum sekarang (Abdul Mughni). Terkait ambruknya atap bangunan yang terjadi malam itu saya pribadi, apa kata masyarakat saja," tambahnya.

Selain Junaidi, dihubungi terpisah, PJs (Pejabat Sementara) Kepala Desa Kedensari, Suyono juga mengaku tidak paham.

"Walah, saya lho baru lahir di sini Mas (ditunjuk sebagai PJs), saya baru saja menggantikan lurah yang lama. Jadi mengenai proyek itu saya tidak paham sama sekali ceritanya," kata Suyono.(tji)