Penyebaran Covid-19: Brasil jadi negara jumlah kasus positif Corona terbanyak ketiga di dunia

Covid-19 di Brasil: Brasil jadi negara dengan jumlah perkara positif terbanyak ketiga pada dunia, Liputan Indonesia, - Brasil melaporkan lebih berdasarkan 255.000 perkara hingga Selasa (19/05) sore WIB, sebagaimana tertera dalam page Universitas Johns Hopkins, Alaihi Salam. Adapun jumlah kematian pada Brasil mencapai sedikitnya 16.000 orang.

Foto: Brasil sebagai negara ketiga pada global menggunakan masalah tertinggi & keenam angka kematian tertinggi pada global.

Brasil menjadi negara dengan jumlah perkara positif virus corona terbanyak ketiga pada global, sesudah Amerika Serikat dan Rusia. Posisi ini sebelumnya ditempati Inggris, yang sekarang berada di peringkat empat.

Liputan Dunia, - Brasil melaporkan lebih dari 255.000 kasus hingga Selasa (19/05) sore WIB, sebagaimana tertera pada laman Universitas Johns Hopkins, AS. Adapun jumlah kematian di Brasil mencapai sedikitnya 16.000 orang.

Menurut sejumlah pakar, lantaran jumlah tes yang tidak memadai di Brasil, jumlah masalah sebenarnya di negara itu sanggup saja lebih banyak 15 kali lipat.

Presiden Brasil yang berhaluan kanan, Jair Bolsonaro, menduga remeh risiko Covid-19 & membandingkan penyakit itu dengan "flu kecildanquot;.

Seberapa parah situasi di Brasil?

Brasil kini mencatat lebih berdasarkan seperempat juta perkara positif.

Akibatnya, sistem kesehatan pada kota terbesar Brasil, Sao Paulo, berdasarkan wali kota Bruno Covas, bisa kolaps pada 2 pekan mendatang.

Kota itu berpenduduk sekitar 12 juta jiwa dan para pejabat menyampaikan poly warganya mengabaikan aturan menjaga jarak. Di Kota Sao Paulo saja, lebih berdasarkan tiga.000 orang sudah tewas dunia dampak Covid-19.

Tetapi, tidak hanya tempat perkotaan yang terdampak parah. Daerah Amazon mencatat hampir 21.000 masalah positif per Senin (18/05).

Bagaimana cara Bolsonaro menangani Covid-19?

Penanganan Bolsonaro terhadap wabah di negaranya menyebabkan banyak sekali kritik hingga pengunduran diri Menteri Kesehatan Nelson Teich, pekan lalu.

Nelson Teich mengkritik dekrit yang dimuntahkan Presiden Jair Bolsonaro, yang membolehkan sentra kebugaran dan salon kecantikan dibuka balik .

Tetapi ia nir menaruh alasan pengunduran dirinya dalam jumpa pers.

Pejabat sebelum Teich, Luiz Mandetta, dipecat Presiden Bolsonaro selesainya keduanya berseteru soal kebijakan menjaga jarak.

Bagaimanapun, fokus Bolsonaro terhadap meminimalisir gangguan ekonomi disambut poly orang. Para pendukungnya menggelar pawai anti-lockdown dan dihadiri sendiri sang sang presiden.

Menteri Kesehatan Brasil mengundurkan diri setelah kurang menurut sebulan, menyusul ketidaksepakatan atas cara pemerintah menangani eskalasi krisis virus corona pada negara itu.

Presiden berhaluan ekstrem kanan itu terus menentang langkah-langkah pembatasan.

Ia meremehkan virus corona, menyebutnya "hanya flu ringan" & mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 tidak terhindarkan. Sikapnya itu telah menuai kritik berdasarkan komunitas internasional.

Mengapa sang men teri kesehatan  mengundurkan diri?

Dalam jumpa pers, Teich tidak menyampaikan sebab mengundurkan diri. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Bolsonaro lantaran memberinya kesempatan buat melayani sebagai menteri dan memuji petugas layanan kesehatan.

Namun ia telah berselisih dengan presiden mengenai beberapa aspek tentang langkah pemerintah pada menghadapi epidemi yg semakin meningkat.

Ia nir sepakat menggunakan keinginan presiden menggunakan klorokuin menjadi obat buat pasien Covid-19. Obat ini telah menerima perhatian luas meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan tidak ada bukti yang memastikan keampuhannya.

Teich juga berselisih dengan sang presiden tentang planning untuk membuka ekonomi, mengatakan pada pekan lalu bahwa ia nir diajak berkonsultasi sebelum presiden mengeluarkan perintah yang memungkinkan sentra kebugaran, salon kecantikan, & penata rambut buat buka balik .

Namun disparitas pendapat tentang penggunaan klorokuin adalah batasnya, lansir surat keterangan Globo.

Ia adalah menteri kesehatan ke 2 yg mundur pada saat kurang berdasarkan sebulan. Luiz Henrique Mandetta dipecat pada bulan April setelah Presiden Bolsonaro mengkritiknya secara terbuka karena meminta khalayak buat menjaga jarak sosial dan nir keluar tempat tinggal .

Analisis sang Katy Watson, Koresponden Amerika Selatan

Kehilangan satu menteri kesehatan itu canggung, namun kehilangan 2 dalam waktu kurang menurut sebulan nir hanya memalukan bagi Jair Bolsonaro tetapi sangat mengkhawatirkan bagi Brasil.

Negara ini sudah sebagai titik panas terbaru buat virus corona & alih-alih para politisi berusaha menanganinya beserta, pandemi ini sudah sebagai gosip politik & pemimpin negara gagal menaruh arahan bagi warga yg benar-benar membutuhkannya.

Nelson Teich nir memberikan alasan buat kepergiannya, hanya menyampaikan "hidup ini penuh dengan keputusan dan saya memutuskan buat pergi" - namun beliau tidak putusan bulat menggunakan bosnya mengenai penggunaan klorokuin & pelayanan kesehatannya; dan, kementerian kesehatan yg dipimpinnya tidak dilibatkan saat pekan ini Jair Bolsonaro menetapkan buat mengategorikan salon kecantikan, penata rambut, dan pusat kebugaran menjadi layanan esensial.

Tampaknya pekerjaan menteri kesehatan buat Jair Bolsonaro adalah tugas tanpa pamrih waktu ini ? Namun itu adalah lowongan pekerjaan yang sulit pada saat terburuk pada Brasil.

Source: bbc.Com/indonesia