190.400 Personil Gabungan Siap Amankan Pemilu di Jatim
Surabayapos.com - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen, baik TNI/Polri, Satpol PP, (Linmas), tokoh agama dan ma...
Surabayapos.com - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen, baik TNI/Polri, Satpol PP, (Linmas), tokoh agama dan masyarakat untuk berkolaborasi dan bersinergi mewujudkan Pemilu 2019 di Jatim yang aman dan damai.
Ajakan itu disampaikan di acara Latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka Pengamanan Pemilu 2019 di Lapangan Kodam V Brawijaya, Selasa (19/3/2019).
Gubernur Khofifah mengatakan, dalam pelaksanaan pemilu banyak hal-hal teknis yang harus diperhatikan. Diantaranya pengamanan berlapis dan berjenjang dari seluruh tahapan mulai pengiriman surat suara ke TPS sampai penghitungan suara.
Pihaknya yakin Polda Jatim bersama Kodam V Brawijaya, Satpol PP dan Linmas siap mengamankan proses tersebut. Disebutkan, ada sebanyak 190.400 personel gabungan siap amankan Pemilu 2019.
“Terimakasih Kapolda dan Pangdam, bahwa simulasi ini memberi keyakinan bahwa jajaran Polri, TNI, dibantu Satpol PP, Linmas dan masyarakat Jatim siap menyambut proses demokrasi. Ini menjadi momen membangun kebersamaan dan komitmen kita serta strong partnership yang baik,” kata Khofifah.
Selain soal keamanan, Khofifah juga mengingatkan persiapan teknis terkait ketersediaan listrik, serta saksi atau panitia pengawas di TPS. Menurutnya, saat masa penghitungan suara, akan ada kebutuhan yang lebih untuk listrik termasuk genset. Dengan jumlah peserta pemilu yang sangat banyak, ia meyakini proses penghitungan suara akan memakan waktu cukup lama, bahkan bisa sampai dini hari.
“Jadi kami minta ada PLN bisa support terkait listrik ini, termasuk Pemkab/kota di Jatim bisa mengantisipasi ketersediaan genset di wilayahnya,” tambahnya.
Dengan jumlah TPS di Jatim sebanyak 130.010, apabila seluruh partai peserta pemilu, pemilihan anggota legislatif baik tingkat pusat, tingkat satu, dan tingkat dua serta masing-masing capres mengirimkan saksi, maka minimal akan ada 50 saksi dalam setiap TPS. Sehingga ukuran TPS pada pemilu kali ini tentunya berbeda dengan pilgub tahun lalu.
“KPU harus menyiapkan TPS dengan ukuran yang berbeda dengan pilgub tahun lalu. Termasuk mengantisipasi adanya saksi dari luar TPS, mereka harus diidentifikasi dengan detail,” tegasnya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak putus memohon doa agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan aman, damai dan kondusif.
“Semoga Allah SWT memberikan anugerah menjaga proses demokrasi ini berjalan dengan baik, semua tim diberi kesehatan dan semua masyarakat bisa menjaga dan mengendalikan emosinya, karena ini semua untuk keutuhan NKRI,” katanya.
Kemudian, Kapolda Jatim, Irjen Pol. Luki Hermawan, mengatakan, Pemilu 2019 sangat berbeda dengan pemilu sebelumnya, dimana bersamaan dengan pilpres dan pileg. Bentuk ancaman gangguan situasi politik saat ini pun berbeda dengan tahun 2014 atau sebelumnya. Itu membutuhkan sinergitas dan kerjasama TNI/Polri, masyarakat, serta tokoh agama demi menjaga keutuhan bangsa dan negara.
"Saat ini masalah besar adalah beredarnya informasi hoaks. Setiap hari setiap menit selalu muncul berita yang memperkeruh bukan saja di dalam negeri tapi juga dimainkan oleh pihak-pihak di luar negeri," katanya.
Untuk itu, melalui Sispamkota Kapolda mengajak seluruh pihak saling bersinergi menjaga keamanan khususnya di wilayah Jatim agar pelaksanaan pesta demokrasi 17 April nanti berlangsung aman dan lancar.
"Kami berharap seluruh masyarakat Jatim bisa menggunakan hak pilih dengan rasa aman, tenang dan tidak ada tekanan," katanya.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetija Boedi menegaskan, Kodam V Brawijaya siap membantu Polda Jatim melaksanakan pengamanan Pemilu 2019 dengan memperkuat BKO sebanyak 2/3 dari kekuatan personil Polda Jatim yang dilibatkan dalam Operasi Mantap Praja Semeru sejak tahap persiapan sampai dengan rekapitulasi hasil penghitungan suara di Jatim.
"Jumlah 2/3 ini hanya tertulisnya, tapi kami siap mengerahkan seluruh personil TNI di Jatim untuk membantu pengamanan pemilu," kata Mayjen Wisnoe.
Dalam latihan Sispamkota itu diperagakan pengamanan persiapan pemilu yakni pendistribusian surat suara, kegiatan kampanye, pengamanan masa tenang, pemungutan suara sampai dengan simulasi pembebasan sandera.dji