Sambut Natal dan Tahun Baru, Elemen Putra Daerah Bertemu, Usung Tema Jaga Persatuan dan Kerukunan Bersama Anak Bangsa
SurabayaPos.com - Di acara "Santai Bersama Dalam Rangka Menyambut Natal dan Tahun Baru 2020" yang mengangkat tema "Menuju Su...
SurabayaPos.com - Di acara "Santai Bersama Dalam Rangka Menyambut Natal dan Tahun Baru 2020" yang mengangkat tema "Menuju Surabaya Yang Aman dan Damai Mari Kita Jaga Persatuan dan Kerukunan Bersama Anak Bangsa" yang digelar oleh Komunitas Bersama Anak Bangsa di pelataran Warung Hantu Ruko 21, di Jalan IR Soekarno, Surabaya, berlangsung penuh keakraban, Selasa (10/12/2019), malam.
Acara diawali dengan ucapan syukur terhadap Tuhan YME oleh pembawa acara yang berdiri di panggung, kemudian dilanjutkan dengan alunan lagu-lagu daerah. Sejumlah orang undangan, lelaki dan perempuan pun menyuarakan lagunya untuk menghibur.
Usai sejumlah lagu mengalun, Agus Nazar Rumaropen salah seorang tokoh Papua yang sejak 1994 bermukim di Surabaya, angkat bicara dia mengisahkan pengalaman dan kiat suksesnya.
Agus menyebut, sebagai putra daerah asal Papua yang merantau di Surabaya seperti dirinya, dikatakan modal awal adalah percaya diri, optimisme dan kejujuran.
"Saya, setelah lulus kuliah Pelayaran di Makassar kemudian merantau dan bekerja di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Itu, saya lakukan juga dari bawah. Saya jadi kuli angkut dulu," ucap Agus mengawali kisahnya.
Kemudian, lanjut Agus, disela kesibukannya sebagai kuli panggul dia juga melakoni pekerjaan memijit para mandor di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Saya juga lakukan jadi tukang pijat, para mandor saya pijat dan saya mendapat bayaran. Para mandor di pelabuhan kan banyak uangnya," terang Agus.
Dengan perjuangannya yang ulet mulai menjadi pekerja kasar sebagai kuli angkut, juga memijat para mandor, garis keberuntungan lelaki asal Papua itu pun meningkat. Dia kemudian diangkat menjadi pegawai pelabuhan. Dan, kini Agus menempati posisi strategis di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Jadi, dari cerita saya ini semoga menjadi penyemangat adik-adik mahasiswa dan juga pelajar yang saat ini belajar atau kuliah di Surabaya, atau di daerah lainnya di Jatim," ajak Agus memberikan semangat.
Sementara, dipertemuan forum itu selain dihadiri warga Papua yang bermukim di Surabaya. Juga hadir Ketua Paguyuban Putera Surabaya (PUSURA), Abdullah, yang didampingi sekretarisnya. Serta, ada enam orang yang mewakili Aliansi Putra Madura Perantau.
Cak Dullah, sapaan Abdullah dalam sambutannya, juga memberikan apresiasi terhadap acara itu. Dia mengatakan di organisasi yang dipimpinnya yakni Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Surabaya juga membuka lebar, kepada anak-anak Papua di Surabaya. Dengan catatan jika mereka pelajar dan mahasiswa bisa menunjukkan prestasinya.
"Kesempatan dan peluang juga terbuka untuk adik-adik Papua yang ada di Surabaya. Pelajar bisa masuk ke sekolah negeri, minimal memiliki prestasi olahraga, di peringkat ke tiga," ucap Cak Dullah yang disambut tepuk tangan mereka yang hadir.
Lelaki itu menegaskan pintu KONI Kota Surabaya terbuka lebar untuk putera puteri Papua di Surabaya.
"Jangan ragu, jika ada yang perlu disampaikan silahkan ke KONI Kota Surabaya, temui saya," ucapnya.
Di kesempatan itu, tak lupa Cak Dullah juga membeli kaos yang disiapkan oleh panitia, itu sebagai penanda keberadaan komunitas antar anak bangsa di Surabaya, adalah satu, warga Indonesia yang mengedepankan kebersamaan dan menghormati Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.(tji)