Strategi Pemprov Jatim Atasi Bencana, Cek Kesiapan Personil dan Alat
SurabayaPos.com / Sidoarjo - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak meninjau kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)...
SurabayaPos.com / Sidoarjo - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak meninjau kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, di Jalan Letjend. S. Parman, Waru, Sidoarjo, Kamis (02/01/2020).
Didampingi Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono dan sejumlah pejabat terkait, Emil melihat berdasarkan dekat kelengkapan berbagai peralatan yang dimiliki BPBD Jatim, dan mencobanya termasuk mencicipi kuliner & minuman yg tersedia untuk keperluan masyarakat, jika sewaktu-saat didistribusikan ke wilayah bencana.
"Baik ini, akan tetapi harus diperhatikan masa berlakunya sebelum didistribusikan ke masyarakat pada daerah yang terdampak," ucap Emil sesaat sehabis merasakan roti & minuman dalam kaleng.
Setelah itu, Emil pula mencoba Senso, gergaji mesin buat memotong btg pohon yang telah disediakan, menjadi peraga.
Setelahnya, di dalam tenda besar warna orange dilakukan obrolan yg diawali dengan paparan mengenali potensi daerah bencana di daerah Provinsi Jatim. Dilanjutkan dengan tanya jawab.
"Harus dijalankan SK buat merespon tanggap darurat kesiapsiagaan bala. Itu langkah-langkah yg wajib diambil, terdapat 15 wilayah telah menandatangani SK. Ada konvensi dan dibedah, hingga susur sungai dan bukit menjadi rencana operasi dengan melibatkan semua instansi," urainya, menjawab pertanyaan wartawan usai gambaran.
Menghadapinya menggunakan mengoptimalkan kesiapsiagaan, baik terkait personil & kelengkapan indera-indera yang dibutuhkan buat evakuasi. Termasuk ketersediaan makanan siap santap yang kondisinya harus baik.
Dikatakan, seperti saran menurut Profesor Samsul Ma'arif, terkait langkah-langkah, dan merespon berbagai kemungkinan termasuk kemungkinan banjir kiriman, yg tersosialisasikan ke rakyat.
"Titik-titik yg harus diwaspadai, misalnya luapan sungai Bengawan Solo, Kali Lamong & yg pada Madura Kali Kemuning, & daerah rawan longsor," katanya.
Termasuk, buat mengurangi genangan air, dimungkinkan dibentuk lubang biofori khususnya pada daerah-daerah datar.
Guna mewujudkan kesiapsiagaan, personil dari banyak sekali elemen dan relawan disiagakan di BPBD Jatim, lengkap dengan perlengkapan indera yang dibutuhkan.
Dikutip menurut pernyataan Gubernur Jatim Khofifah, buat menghadapi intensitas curah hujan yg semakin tinggi disertai dengan angin kencang, pada beberapa daerah pada Jatim yang rawan bencana banjir dan longsor, pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada Pemprov Jatim supaya cepat tanggap & respon atasi bencana.
"Saya telah meminta kepada OPD terkait untuk segera mengambil langkah cepat guna mengatasi segala hal yang disebabkan akibat bencana dengan menyiagakan tim selama 24 jam penuh. Hal ini penting, mengingat kondisi cuaca yang ekstrim terutama curah hujan tinggi serta angin kencang. Sehingga beberapa daerah di Jatim berpotensi banjir dan rawan longsor," urai Khofifah, melalui pesannya di sela-sela melaksanakan ibadah umroh di tanah suci, Rabu (01/01/2020).
Dikatakan, OPD yang sangat berperan eksklusif pada hal tanggap bala yaitu BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, & Dinas PU. Sedangkan, instansi lain yang pula terkait yakni TNI, Polisi Republik Indonesia, SAR, PMI, Basarnas, serta Kementerian PU yang terdapat di wilayah Jatim serta para relawan kebencanaan.
"Saya minta seluruh OPD pada lingkup Pemprov Jatim juga instansi terkait tetap siaga. Serta, segera menyiapkan antisipasi jika terdapat daerah-wilayah yg terdeteksi rawan terjadi bala," ungkapnya.
Khofifah jua meminta pada Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak beserta jajaran terkait & instansi vertikal lainnya buat terus berkoordinasi & menyiapkan penanganan kebencanaan dengan cepat. Menurutnya, kesiapsiagaan & kecepatan penanganan kebencanaan sangat diharapkan masyarakat.
"Saya harap Pak Wagub sanggup memimpin pribadi buat mengantisipasi segala hal yang sanggup dilakukan buat penanganan kebencanaan," harap Khofifah.
Pemprov Jatim jua telah menyiapkan beberapa peralatan penanggulangan bencana, mobil tanggap darurat, dapur umum, tim medis, sampai kesiapan anggota tim tagana.
Khofifah juga menghimbau supaya para bupati dan walikota di Jatim bersama perangkat wilayahnya terus memantau kondisi daerahnya masing-masing. Apalagi, menurut prediksi berdasarkan BMKG hujan lebat akan terjadi pada hampir seluruh wilayah pada Jatim sampai 7 Januari 2020.
"Saya harap para bupati/walikota terus memantau & mewaspadai kondisi alam pada wilayahnya, atas adanya fenomena cuaca ekstrim ini. Ini krusial dilakukan, lantaran langkah-langkah antisipasi & penanganan membutuhkan koordinasi dan sinergi menurut seluruh pihak," tutupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh berdasarkan BPBD Provinsi Jatim dampak hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa (31/12), sudah mengakibatkan banjir juga longsor pada sejumlah daerah pada Jatim. Diantaranya banjir yg terjadi pada daerah Kabupaten Jember, tanah longsor & banjir di Kabupaten Blitar, serta pohon tumbang akibat angin kencang pada Kabupaten Tuban.(tji)