Pertunjukan Kolaborasi Multi Interaksi 'Ko-pi Ma-na' Meriahkan Pendopo Kota Solo
Surabayapos.Com - Post Fest mampir di Pendopo Balai Kota Solo belum lama ini, dengan menampilkan berbagai pertunjukan seni, keliru satu per...
Surabayapos.com - Post Fest mampir di Pendopo Balai Kota Solo belum lama ini, dengan menampilkan berbagai pertunjukan seni, salah satu pertunjukan musik dan tari karya komposer Jamal Gentayangan dengan Judul “Ko’-pi Ma-Na???”.
Jamal Gentayangan tampil beserta para pekerja seni & kelompok seni berasal Pulau Komodo.
“Kami membawa peracik kopi. Dia akan meracik kopi langsung. Nanti penonton bisa ikut menikmati kopi manggarai khas Nusa Tenggara Timur,” kata Jamal.
Perlu diketahui, Post Festival merupakan gerakan yg digagas sang artis Sardono W. Kusumo, diselenggarakan oleh Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menggunakan tujuan buat menaruh gagasan baru tentang sebuah festival yang didasari sang riset, pembinaan, & eksperimentasi yg dimentori oleh pakar-pakar seni dengan mengedepankan kekuatan tiga pilar primer, yaitu para seniman individu, institusi, serta komunitas kreatif.
"Ko?-pi Ma-Na, bukan sekedar kopi yg dicari untuk diminum, akan tetapi sebuah sapaan masyarakat Manggarai Barat NTT, yg ialah mau kemana," kata Jamal.
Adapun alur cerita tentang Ko'-pi Ma-na, dijelaskan oleh Jamal Gentayangan bahwa cerita ini berawal dari Inspirasi tentang keberadaan sebuah Kebudayaan Kuno, karya ini terinspirasi dari Gerak Ndundundake dan gerak Caci serta Teriakan-teriakan Khas Manggarai Barat dalam bahasa Kuno.
"Begitupula Kain Songke Managgarai Barat memberi Arti & Gambaran tentang Kehidupan Masyarakat Manggarai terhadap kehidupan dan Harapan yang besar ini tergambar dalam motif Bintang, Mata Manuk, Jok, Ranggong, Entela, Wela Runu', Welang Kaweng & Sui," kentara Jamal.
Ko' - pi Mana ???? "Sebuah sapaan pada kesunyian, aku rindu cahaya, aku menyapamu dalam mimpi, aku menemukan Tembang iLalang Liar.
Aku..... Adalah Nyanyian Kecil itu"' ujarnya.
Dalam pertunjukan tersebut ditampilkan tari komodo, yang mendeskripsikan kisah sejarah hubungan insan menggunakan komodo di Kampung Komodo itu. Berabad-abad yg kemudian.
Selain tarian komodo jua ditampilkan tarian caci salah satu tarian adat kebanggaan masyarakat Manggarai, NTT, di mana para penarinya saling bertarung dalam pementasannya.
Sebagai galat satu seni, absah-absah saja rasanya bentuk dan cara mengekspresikannya & dibalik cara melakukannya, pastilah terdapat nilai-nilai yg tertanam disetiap gerakan dan atribut yg dikenakan, dengan diiringi musik karya Komposer Jamal Gentayangan.
Teriakan Ko'-pi Ma-na menggunakan memakai bahasa Manggarai Barat NTT.
"Ko'-pi ma-na Enu... Mohas agu momang, toe moray...Lembu nai,
ata ngai nekis, dite dara weki. Enu...
Momang ge toko racap, Ho... Enu... Nara we'eh, bo kali pamot, toe hemong emong ranga mo Enu...Toe acak mata, toe bali nai Enu e...Enu... Ata ngai nekis, dite dara weki..."
Yang artinya "Mau kemana dinda, kasih dan sayang takkan sirna penyejuk jiwa, kita masih satu dalam suratan. Dinda...
Sayangku tulang rusukku, Oh dinda ku... Kakak kembali telah niatku, tak mudah melupakan wajahmu dinda.Tak kan ada hati yang mendua, tidak terdapat cinta yg terbagi. Dinda... Kita masih satu
dalam suratandanquot;.
Adapun pendukung Ko'-pi Ma-na antara lain, Andi Tenri Lebbi, Dina Kristiana, Ria Lisdayanti, Novia Mariana, Angelina Ayuni Praise, meiliana Chistiani, Nurdin Longgari, Hesty Nona palalangan, M.Sn, Madra Primana, M.Sn, Rotua Magdalena M.Sn, Otniel YMT, Muhammad Fokus, M.Sn, Suban Sipakatau, iLham Bucek, Afifah f. Jansit dan Smiet.
"Post Fest dimeriahkan pula sang Dwiki Dharmawan berduet dengan musisi Smiet dari Palu. Lalu terdapat juga pemain saksofon dari Hong Kong, Chi Him Chik serta sejumlah komposer dan pakar seni pertunjukan"' pungkas Jamal.(*)