IWAPI JATIM Tandatangani Kerjasama dengan KADIN Institute Jatim
Surabayapos.com - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur menandatangani kerjasama dengan Kadin Institute Jawa Timur, itu ber...
Surabayapos.com - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur menandatangani kerjasama dengan Kadin Institute Jawa Timur, itu bertujuan untuk memperkuat sinergi antara IWAPI dengan induk organisasi pengusaha dan mencetak kader-kader pengusaha handal di Jawa Timur.
Acara penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Ketua DPD IWAPI Jawa Timur, Hj Susmiati Rahmawati dan Dr Jamhadi Direktur Kadin Institute Jatim, yang juga terangkai dengan kegiatan Farewell Party Kadin Jatim, diikuti peserta Rakernas IWAPI ke XXIX. Acara itu disaksikan langsung oleh Ketua Umum DPP IWAPI, Nita Yudi, di kantor Kadin Jatim di Surabaya, Rabu (11/9/2019) malam.
Ketua DPD IWAPI Jatim Hj Susmiati Rahmawati mengatakan, MoU sengaja dilakukan karena IWAPI yang menjadi bagian dari Kadin ingin membantu Kadin Institute khususnya untuk magang dan berbagi pengalaman serta mengakomodir lulusan Kadin Institute yang belum mendapatkan pekerjaan.
“Anggota IWAPI itu para pengusaha di berbagai bidang sehingga nantinya bisa memberikan pengalaman sebagai pengusaha bahkan magang bagi mahasiswa Kadin Institute hingga membuka lapangan kerja bagi lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan,” kata Susmiati Rahmawati yang juga pengusaha rumah makan ini.
Perempuan berjilbab itu menambahkan, cukup banyak masukan IWAPI Jatim yang diakomodir dalam Rakernas IWAPI di Surabaya. Termasuk rekomendasi Rakernas juga sejalan dengan masukan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
"Tentu hasil rekomendasi Rakernas ini juga akan kami sosialisasikan ke pengurus cabang sehingga nantinya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah setempat karena beberapa kementrian dan Pemprov Jatim sudah menjalin kerjasama sinergis di berbagai bidang dengan IWAPI,” jelas Rahmawati.
Kembangkan Industri Komunal
Sementara, Direktur Kadin Institute Jatim, Dr Jamhadi menyatakan bahwa farewell party peserta Rakernas IWAPI yang digelar difasilitasi oleh Kadin Jatim sekaligus menjadi ajang silaturahmi dan bisa melihat langsung bahwa Jatim sebagai provinsi terbesar kedua di Indonesia dan berkontribusi sekitar 24,3% dari sisi industri.
“Saya lihat kalau ibu-ibu pengusaha ini tergabung dalam Kadin tentu ini merupakan suatu magnet yang luar biasa,” ujar Jamhadi.
Soal kerjasama dengan Kadin Institute, dia menyebut itu bertujuan untuk mempertemukan kaum wanita pengusaha yang begitu telaten, cekatan untuk menangkap ide-ide Kadin Institute dan ditularkan kepada pengusaha wanita lainnya.
Jamhadi memberikan contoh, misalnya bagaimana cara mengangkat UKM dan IKM kalau dikolaborasikan dengan IWAPI, yang menurutnya pasti cepat berkembang. Diantaranya dengan model UKM industri yang dikembangkan adalah industri komunal.
"Makanya cukup dimaksimalkan spesifikasi namun yang mengerjakan adalah ibu-ibu di sekitar lokasi UKM industri. Dengan begitu industrinya akan berkembang,” jelasnya.
Masih kata Jamhadi, komunal branding juga harus dibuat di masing-masing daerah, agar jangan sampai ada organizer muncul dengan produknya yang kembar.
“Itu nanti malah ndak akan membantu pengembangan industri. Saya melihat di Trenggalek dan Pamekasan sudah melaksanakan itu, untuk daerah-daerah lain belum terlihat, dan memang diperlukan gerakan diantaranya melalui MoU dengan IWAPI ini,” terangnya.
Jamhadi kemudian memberikan gambaran tentang kemajuan teknologi, termasuk hadirnya gadged. Ia mengaku prihatin karena kaum milenial saat ini banyak yang terpengaruh dengan penggunaan gadget hanya untuk melancarkan pemasaran atau reseller bukan ke produksi.
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa barang yang dipasarkan itu 83% nya adalah berasal luar atau import.
Karena itu, kita sangat khawatir dan sudah terbukti bahwa sekarang ini secara nasional posisi industri terhadap PDRB cenderung terus menurun. Kalau tahun lalu sumbangsih industri terhadap PDRB masih 24% tapi sekarang tinggal 19%. Dua tahun sebelumnya bahkan bisa menembus 36%," urai Jamhadi.
Namun, pihaknya yakin akan semakin tergerus karena banyaknya kaum millenial mengembangkan jasa marketing tetapi justru menggerus industri sendiri.
"Dengan adanya MoU tadi, kita ingin mengembalikan marwah industri di negeri sendiri supaya substitusi industri bisa terjadi,” beber Jamhadi.
Dorong Munculnya Perda Industri Kreatif
Kadin Institute juga akan terus mendorong lahirnya Perda Industri Kreatif di berbagai daerah, sebagai landasan hukum pengembangan industri kecil dalam negeri.
“Kita sudah mengusulkan di Kota Surabaya tapi hingga sekarang belum disahkan. Kita ingin Perda ini juga bisa dibuat di Provinsi Jatim sehingga kabupaten/kota di Jatim bisa menirunya,” harap Jamhadi.
Prinsip dari kerjasama itu adalah memperkuat industri, supplay dan konsumsi. Sebab konsumsi itu 50% adalah trigger atau mesin pertumbuhan ekonomi industri. Sehingga simbiosis mutualisme dengan IWAPI bisa menjadi penguatan industri dan meningkatkan kontribusi PDRB dari industri.
Di akhir sambutan, Nita Yudi selain mengucapkan terimakasih atas digelarnya acara itu di halaman KADIN Jatim, tak lupa juga menyampaikan kalimat selamat kepada Ir H La Nyalla Mahmud Mattalitti yang sukses menjadi DPD RI, atau senator dari Jatim.
Selain diisi dengan ramah tamah, dengan menu berbagai hidangan, perempuan IWAPI dari seluruh Indonesia itu juga ikut membacakan doa, atas wafatnya Presiden RI ke-3 Prof dr BJ Habibie.(tji)