Peringati Hari Santri, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Jatim Hening Cipta 60 Detik
SurabayaPos.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jawa Timur sejenak selama 60 detik untuk melakukan heni...
SurabayaPos.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Jawa Timur sejenak selama 60 detik untuk melakukan hening cipta, tepat pukul 08.00 WIB, bertepatan dengan Hari Santri yang ditetapkan pemerintah sesuai Keppres Nomor 22, pada 22 Oktober 2019. Itu disampaikan oleh Khofifah usai mengikuti Peringatan Hari Santri di Yayasan Khadijah Surabaya yang dihadiri Sheikh Sayyid Maulana Afeefuddin Al Jailani, Senin (21/10/2019).
Khofifah menegaskan, ingin mengajak para santri menumbuhkan dan menguatkan sikap heroisme, sesuai dengan komitmen fatwa jihad seperti yang didengungkan para kiai bertepatan dengan lahirnya fatwa jihad.
"Komitmen fatwa jihad itu hukumnya fardlu ain, yang saat itu didengungkan oleh PBNU yang rapatnya dilaksanakan di Jombang. Resolusi Jihad itu kewajiban yang melekat pada semua orang, bahwa membela dan menjaga kemerdekaan adalah fardlu ain," kata Khofifah.
Dia mengajak saat hening, mendoakan arwah para syuhadak, arwah para pahlawan yang menjaga dan mempertahankan Kemerdekaan RI. Sekaligus mendoakan keselamatan bangsa.
Untuk diketahui, sesuai Keppres Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri, telah ditetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri. Gubernur Jawa Timur juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor : 003.3/78/033/2019 tentang Hari Santri di Provinsi Jawa Timur yang diterbitkan pada 18 Oktober 2019.
Bahwa mengheningkan cipta serentak dilakukan pada Selasa tanggal 22 Oktober 2019 pukul 08.00 WIB pagi serta do'a bersama di setiap pesantren dilaksanakan pukul 20.30 WIB bertepatan dengan diumumkannya fatwa resolusi jihad oleh Hadrotusy Syeh KH. Hasyim Asy'ary yang menyerukan kepada masyarakat bahwa mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan fardhu ain atau wajib bagi setiap individu.
Khofifah minta, mengheningkan cipta dilakukan serentak di sekolah, kantor-kantor pemerintahan, kantor swasta, pasar dan seluruh tempat di Jatim. Termasuk pondok pesantren dan juga tempat-tempat pendidikan yang ada di Jatim.
"Kita ingin hari santri tidak diperingati oleh para santri saja, tapi juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama berdoa untuk para syuhada' yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia," kata mantan Menteri Sosial era pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla itu.
Khofifah mengisahkan, sejatinya jika mengikuti detik-detik diumumkannya fatwa resolusi jihad, itu bertepatan dengan jam 20.30 WIB. Namun agar mengheningkan cipta bisa dilakukan bersama dan melibatkan kalangan lebih luas, maka ajakan mengheningkan cipta dilakukan pada pukul 08.00 WIB.
SE Gubernur itu, telah diedarkan ke jajaran Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Bupati/Wali Kota se Jawa Timur, Kepala OPD Provinsi Jawa Timur, Kepala Kanwil, Dirut BUMN/BUMD, pimpinan perusahaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi masyarakat, dan masyarakat di Jawa Timur.
"Semoga seluruh masyarakat di Jawa Timur bisa memaknai Hari Santri ini sebagai momen untuk memperkuat jiwa juang dan kepahlawanan disertai doa untuk syuhada, para pahlawan dan juga mendoakan keselamatan bangsa," pungkas Khofifah.(tji)