Anti Radikalisme dan Terorisme Dibahas di Pembekalan BEM Nusantara
SurabayaPos.Com - Radikalisme & Terorisme sebagai topik bahasan di Rapat Koordinasi & Pembekalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusant...
SurabayaPos.Com - Radikalisme & Terorisme sebagai topik bahasan di Rapat Koordinasi & Pembekalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara se-Surabaya yg diprakarsai oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur.
Dengan mengangkat tema Antisipasi Radikalisme dan Terorisme pada Indonesia. Gelaran yang diprakarsai Jonathan Judianto itu dilaksanakan 2 hari, 25-26 Oktober 2019 & diikuti nir kurang 150 peserta di Hotel Aria Centra Surabaya.
Selain Kepala Bakesbangpol jua dihadirkan beberapa narasumber berkompeten. Mereka adalah Adam Rusydi yang pula anggota DPRD Jatim berdasarkan Fraksi Golkar, dan Lia Istifhama, aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang pula dosen pada salah satu perguruan tinggi partikelir pada Surabaya, dua narasumber yang adalah implementasi millenial Arek Suroboyo.
Salah satu materi yang dipaparkan
pada diskusi adalah 'Menarik benang merah antara peran pemuda & peran perempuan dalam menangkal radikalisme dan terorisme.'
Jika Rusydi berbicara soal kiprah pemuda, maka Lia atau yg akrab dengan sapaan Ning Lia menjabarkan kiprah perempuan .
Rusydi menekankan peran sesuai dengan ruh aktivis yg mempunyai kewajiban moral menjaga NKRI.
Sedangkan Lia mengkaitkan radikalisme menggunakan salafisme global & pentingnya kiprah seseorang Ibu membentuk lingkungan famili yang harmonis agar tidak terjerumus dalam jerat radikalisme.
"Dari riset yang telah dilakukan, kita bisa menganalisa bahwa target pengikut radikalisme adalah kaum yg merasa termarjinalkan oleh lingkungan sekitarnya, maupun kaum yang tidak puas dengan pemerintahaan di suatu wilayah", jelas Lia, ibu dua anak itu.
Andik Mariono, koordinator Alumni BEM Nusantara Jawa Timur sekaligus Bendahara Umum IKA Unesa, yang adalah ketua pelaksana rakor tersebut, memilih topik radikalisme, dengan alasan radikalisme memang sebagai ancaman bagi pemuda waktu ini, terlebih di tengah disrupsi digitalisasi sekarang.
Kemudian, Jonathan Judianto yang pernah menjadi Plt. Bupati Sampang dan Plt. Bupati Sidoarjo itu menyampaikan harapannya supaya aktivitas-kegiatan mengantisipasi radikalisme dan terorisme mampu terus digiatkan dengan melibatkan poly pihak & didukung sang rakyat.
"Kegiatan semacam ini sangat penting, tentu dengan melibatkan poly pihak & masyarakat," tegasnya.(tji)