Disebut Punya Aura Positif dan Akan Menjadi Orang Besar

SurabayaPos.Com - Disebut memiliki aura positif, dan akan menjadi 'orang besar '. Sosok wanita itu merupakan Lia Istifhama atau akr...

SurabayaPos.Com - Disebut mempunyai aura positif, & akan menjadi 'orang besar '. Sosok perempuan itu merupakan Lia Istifhama atau akrab dengan sapaan Ning Lia.

Kisah ini berawal dari cerita Arief, teman Ning Lia yang menuturkan pengalamannya mendapati sejumlah cerita termasuk menurut salah seseorang tetangganya, bernama Utami.

Arief mengatakan, usai Shalat Subuh  tiba-tiba ibu paruh baya itu menghampiri dirinya. Kepadanya, Utami berbisik sambil melontarkan kalimat bernada tanya.

"Tak ceritani yo, Iki bukan hoaxs (Saya ceritain ya, ini bukan hoaxs). Tadi usai Shalat Subuh di musalah, ada beberapa orang tetanggaku berbincang membahas acara semalam. Dia bilang, O, itu keponakannya Gubernur (Khofifah) yang tak jarang sampeyan ceritakan yg namanya Lia?.

Ternyata selain anggun, auranya memang terpancar, dia akan sebagai orang besar . Saat itu saya jawab, iya, dia memang menurut keluarga pejabat, pasti terdapat titisan.

Cerita itu berawal, dalam Kamis (14/11/2019), Wisnu Sakti Buana bertemu di sebuah acara menggunakan Lia Istifhama. Tepatnya di Jalan Margo Rukun IV, Surabaya. Kedua bakal calon Walikota Surabaya dari PDI Perjuangan itu sengaja dipertemukan atau tidak, tidak terdapat yang berani memastikan.

Sementara, Dwi Anto Arief, Ketua RT tiga RW 10 yang sekaligus shohibul bait, membicarakan bahwa yg mempertemukan keduanya adalah aspirasi masyarakat. Arief pun kemudian menceritakan keinginannya yang semenjak usang ingin diwujudkan.

"Dari awal aku berniat mengundang Kiai Masjkur Hasjim buat berceramah di tempat aku . Kemudian, famili terutama Ibu saya, maunya Ning Lia hadir jua. Ibu saya ngefans dengan Ning Ceria ini. Sedangkan tetangga aku pula ikut usul, agar Pak Wisnu diundang jua & ternyata warga putusan bulat," ujar Arief.

Ning Lia sendiri nir menampik asa masyarakat yg hadir pada pengajian malam itu. Tanpa beban dan menggunakan gaya khasnya yang grapyak, dia melontarkan senyum pada masyarakat. Dan, beliau pun bersyukur rakyat ikut mendoakan dirinya.

"Benar, mereka mendoakan kami, aku dan Pak Wisnu agar berhasil. Saya mengamini mawon. Toh doanya baik. Masa iya langsung dikaitkan pilwali? Yang krusial bagaimana kami (Lia dan Wisnu Sakti) sanggup menampakan ke publik bila kami ini rukun, seduluran. Nah, sama dengan nama Margo Rukun. Warganya guyub rukun, dayoh alias tamunya juga rukun," jelas dosen dan aktivis perempuan itu.

Acara pengajian rutin yg berlangsung guyub tadi pula direspon positif sang warga kurang lebih, salah satunya Utami. Utami atau yang pada kampungnya akrab disapa Mbak Uut itu pun tidak mampu menyembunyikan rasa kagum & simpatinya dengan sosok Ning Lia. Cerita itu pun berkembang ke banyak orang, termasuk sampai ke Arief.

"Saya akhirnya ketemu secara eksklusif menggunakan Ning Lia yang keponakannya Ibu Khofifah. Ternyata huayu (cantik) yow arek'e. Auranya saja terpancar kalau Ning Lia iki bakale dadi (calon) wong gedhe, bakale pemimpin. Ibu-ibu seneng ngerungokno (mendengarkan) ning Lia sholawatan mau (tersebut)," celoteh Utami.

Dimintai pendapat & komentarnya soal pujian tadi, Lia menjawab simpel, & dengan gaya spesial Suroboyoan tetapi santun, lontaran kalimat yg diucapkan tak memperlihatkan kesombongan sebagai anak pejabat & sosok yang memiliki kharisma.

"Ngapunten sak derenge (mohon maaf sebelumnya), seluruh orang memiliki bakat dan potensi sebagai pemimpin. Saya pula tidak ada merasa kesombongen lah dengan dikatakan seperti itu. Kalau disyukuri, niscaya. Maturnuwun sanget aku ucapkan. Tapi yang jelas aku sebenarnya sama kok dengan yang lainnya yg pula sama-sama mempunyai potensi pemimpin," ucap Ning Lia.

Ibu berdasarkan dua putera itu menambahkan, eksistensi dirinya yang acapkali blusukan dan berada di tengah masyarakat aneka macam kelas & tingkatan merupakan buat menciptakan silahturahmi.

Termasuk ketika datang pada HUT ke-1 media online Hallo Jatim pada Jalan Kedinding Lor, Surabaya, Minggu (17/11/2019). Selain mengucapkan selamat pada jajaran redaksi media online Hallo Jatim yang berulang tahun. Lia menyebut, kiprah media massa sangat penting sebagai penghubung dan penyampai keterangan ke masyarakat. "Semoga pada Ultahnya yg pertama ini media online Hallo Jatim semakin matang & cerdas dalam mengemban amanat menyampaikan liputan yg berkualitas, berimbang dan bertanggung jawab, sesuai UU Pers Nomor 40 tahun 1999," ucapnya.

Lia menambahkan, silaturahmi adalah keharusan. Sesuai dengan perintah agama, itu merupakan hubungan dengan sesama (hablul minannas).  Dengan sering bersilaturahmi insyah allah akan memperbanyak rezeki dan panjang umur, selain yang pasti akan banyak saudara.

"Intinya, aku turun ke masyarakat ingin membangun silaturahmi, mbangun seduluran. Alhamdulillah itu rezeki yang paling penting," ucap aktivis Nahdliyin yang jua baru dilantik menjadi Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim itu.(tji)