Akhiri Tahun 2019 YDKHI Gelar Baksos di Kediri dan Nganjuk
SurabayaPos.Com - Ahad pagi, 8 Desember 2019, 2 unit kendaraan beroda empat penuh logistik berupa sembako dan sejumlah pengurus Yayasan Dhamar Kahuripan ...
SurabayaPos.Com - Ahad pagi, 8 Desember 2019, 2 unit mobil penuh logistik berupa sembako dan sejumlah pengurus Yayasan Dhamar Kahuripan Haqqullah Indonesia (YDKHI) Surabaya menyusuri jalanan menuju ke kabupaten Kediri dan Nganjuk.
Tepat pukul 08.30 WIB, rombongan yang berjumlah 9 orang itu menggunakan langkah penuh keikhlasan menuju armada yg telah disiapkan semenjak semalam berniat melaksanakan bakti sosial yang dilaksanakan saban bulan. Menurut Gus Kholiq, Agenda memberikan sembako yg terdiri menurut beras, minyak goreng, mie instan, gula pasir dan uang tunai adalah rencana yg selalu dilakukan YDKHI Surabaya. Minggu itu, adalah rangkaian kegiatan bakti sosial penutup di tahun 2019.
"Ahad ini, aktivitas bakti sosial ini merupakan momen aktivitas epilog tahun menurut YDKHI. Kegiatan anugerah santunan ini dilakukan setiap bulan sepanjang tahun," kentara Gus Rofiq kepala yayasan Dhamar Kahuripan.
Masih dari Gus Rofiq, selain aktivitas bakti sosial, yayasan yang di pimpinnya juga menyantuni anak yatim, piatu, yatim-piatu, janda tua, cacat, keluarga miskin. Selain hal di atas, YDKHI pula berencana menciptakan sekolah gratis yg hingga kini masih pada proses pembebasan tanah sebagai lahan dan bangunan sekolah yg hendak di didikannya. Wawancara sepanjang bepergian tidak terasa membawa armada masuk daerah yg menjadi tujuan team bakti sosial, yaitu desa Pace, Waru Jayeng, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Mobil pembawa logistik & dua orang petugas anugerah sembako segera turun sambil membawa sembako yg telah dikemas sedemikian rupa memasuki sebuah rumah reyot. Hal itu dilakukan setelah menerima aba aba, petunjuk dan perintah ketua tim pensurvay kelayakan penerima sumbangan YDKHI.
Setelah uluk salam, Kahar (30) yang ditunjuk sebagai juru bicara, saat bertemu dengan tuan rumah gubuk reyot, yang dihuni janda tua itu segera mengemukakan niat tujuan tim YDKHI. Mbah sini (65), warga Waru Jayeng, desa Pace, Nganjuk menjadi penerima pertama di bakti sosial Ahad itu. Sementara Mbah Sukiyem (69), warga setempat menjadi penerima berikutnya. Nenek itu di tim YDKHI di jalanan protokol Waru Jayeng di tengah teriknya panas sambil menggendong sebuah bakul berisi sayuran. Sebelum berpisah, nenek itu mengucap syukur Alhamdulillah sambil mendoakan perjalanan tim YDKHI hari itu lancar tanpa gangguan apapun.
Relawan YDKHI terus meluncur melanjutkan bepergian sembari terus membagikan sembako pada yg berhak & membutuhkan sepanjang jalan yg dilalui sampai datang di dusun Suru, Ngetos, Nganjuk.
Di daerah ini, relawan YDKHI poly menemukan para manula hayati jauh dari manusiawi. Ada pasangan kakek nenek lumpuh, tinggal pada kandang ayam. Seorang nenek dalam keadaan sakit tinggal pada kandang sapi. Tim relawan pada bantu ketua RT setempat misalnya Sugeng & Sumardi. Dari kepala RT itulah tim menjumpai masyarakat yang tidak mempunyai harapan hidup layak. Selain mereka (para manula) terdapat yang tidak mempunyai keturunan sampai tetangga nya yang harus merawatnya, ukuran bantuan dari pejabat setempat jua tidak pernah terdapat. Hal itu di ungkapkan ketua RT desa Suru, Ngetos, Nganjuk bernama Sugeng.
"Walau aku kepala RT baru di dusun ini, saya tidak pernah melihat ada bantuan berdasarkan pihak manapun pada desa saya. Baru berdasarkan YDKHI inilah masyarakat kami mendapat donasi sosial semacam ini," istilah Sugeng.
Sugeng dan Sumardi sebagai petunjuk bagi relawan YDKHI menemukan warga yg kondisi sosialnya jauh berdasarkan standar hidup manusiawi. Selain tidak mempunyai asal kehidupan, berumah gubuk bahkan tinggal pada bekas sangkar ayam, samping kandang sapi, kondisi sakit membuat murung semua tim YDKHI yang menunaikan tugas sosial itu.
"Melihat syarat sosial warga pedesaan seperti inilah yang menciptakan YDKHI berencana memberikan pembinaan kerja, kapital, keterampilan masyarakat setempat supaya bisa mengangkat perekonomian rakyat desa," kata Kahar galat satu relawan YDKHI.
Usai menaruh bingkisan, seluruh relawan YDKHI, bahkan Gus Rofiq sendiri selaku & tidak pernah lupa memberikan semangat harapan hidup lebih baik pada warga yg sebagai target tujuan bakti sosial hari itu. Termasuk kepada para manula yang tinggal, hidup pada kandang fauna khususnya pada Desa Suru, Ngetos, Nganjuk itu.(mnt)